Pendiri WikiLeaks Bersedia Ditahan Jika Kalah di PBB

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 04 Feb 2016 12:25 WIB
Julian Assange mengatakan ia bersedia ditahan jika PBB memutus ia kalah dalam protesnya melawan Inggris dan Swedia atas penahanan sewenang-wenang.
Assange mengatakan ia bersedia ditahan jika PBB memutus ia kalah dalam protesnya melawan Inggris dan Swedia atas penahanan sewenang-wenang. (Oli Scarff/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, mengatakan akan meninggalkan kedutaan besar Ekuador di London dan bersedia ditahan jika panel PBB memutuskan ia kalah dalam protes terhadap Inggris dan Swedia atas penahanan sewenang-wenang.

Assange, 44, berlindung di kedutaan Ekuador di London sejak 2012 untuk menghindari ekstradisi ke Swedia, di mana ia menghadapi tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seksual pada 2010. Assange yang berkebangsaan Australia, membantah semua tuduhan itu.

“Jika PBB mengumumkan besok bahwa saya kalah melawan Inggris dan Swedia, saya akan keluar kedutaan pada siang Jumat untuk ditahan oleh polisi Inggris karena tak ada peluang banding yang berarti di depan,” kata Assange lewat sebuah pernyataan yang dipublikasikan akun Twitter WikiLeaks, Kamis (4/2).
“Meski begitu, jika saya menang dan pihak negara ditetapkan telah bertindak melawan hukum, saya berharap paspor saya dikembalikan segera dan penghentian upaya lebih lanjut untuk menangkap saya,” lanjut Assange.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Assange takut Swedia akan mengekstradisinya ke Amerika Serikat, di mana ia bisa dituntut atas publikasi dokumen rahasia milter dan diplomatik di WikiLeaks. Pembocoran yang dilakukan Assange adalah yang terbesar sepanjang sejarah AS.

Kelompok Kerja Penahanan Sewenang-wenang PBB (WGAD) saat ini sedang menimbang permintaan pembebasan yang diajukan Assange.

Assange melayangkan protes terhadap Swedia dan Inggris atas penahanan sewenang-wenang kepada WGAD pada September 2014 lalu.
 
Ia mengatakan ia kehilangan hak kebebasan mendasar, termasuk kurangnya akses matahari, udara bebas, fasilitas kesehatan, juga ketidakamanan hukum.

WikiLeaks sebelumnya mengatakan bahwa PBB akan memutuskan apakah Assange dibebaskan atau tidak pada Jumat besok.
(stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER