Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Intelijen Dalam Negeri Jerman (BfV), Hans-Georg Maassen menyatakan bahwa kelompok militan ISIS mengirimkan pejuangnya dan menyamarkannya sebagai pengungsi. Pernyataan ini terlontar setelah pasukan keamanan Jerman berhasil menggagalkan serangan yang diduga terkait ISIS di Berlin.
Maassen menyatakan serangan teroris di Paris pada November 2015 lalu menunjukkan bahwa militan ISIS sengaja menanam teroris di antara ratusan ribu pengungsi yang berbondong-bondong ke Eropa.
"Kemudian kami berulang kali melihat bahwa teroris menyelinap atau menyamar sebagai pengungsi. Ini adalah fakta yang dihadapi badan keamanan," kata Maassen kepada stasiun televisi ZDF, pada Jumat (5/2).
"Kami berusaha untuk mengenali dan mengidentifikasi apakah masih ada pejuang atau teroris ISIS lainnya yang telah menyelinap masuk," kata Maasen menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat kabar Berliner Zeitung mengutip Maassen yang menyatakan bahwa BfV telah menerima lebih dari 100 laporan bahwa terdapat sejumlah teroris ISIS di antara para pengungsi yang saat ini tinggal di Jerman.
Kekhawatiran Jerman atas serangan teror meningkat sejak serangkaian serangan di Paris sepanjang 2015 lalu. Pada Kamis (4/2), pasukan Jerman menangkap dua pria yang dicurigai terkait dengan militan ISIS dan tengah mempersiapkan serangan di ibu kota Jerman.
Pihak berwenang juga membatalkan pertandingan sepak bola persahabatan internasional di Hanover tahun lalu dan menutup stasiun di Munich pada tahun baru karena masalah keamanan.
Maassen memperingatkan bahwa ancaman serangan ISIS di Jerman sangat serius.
"Kami berada dalam situasi yang serius dan ada risiko tinggi soal kemungkinan meletusnya serangan. Tapi badan keamanan, badan intelijen dan pihak berwenang polisi sangat waspada, dan tujuan kami adalah untuk meminimalkan risiko sebaik mungkin," kata Maassen.
(ama)