Pengembang Apartemen yang Ambruk saat Gempa Taiwan Ditahan

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 10 Feb 2016 10:17 WIB
Pengadilan Tainan menahan pihak pengembang apartemen yang roboh saat gempa terjadi pekan lalu atas tuduhan kelalaian yang menyebabkan pembunuhan.
Pengembang apartemen Wei-guan Golden Dragon Building diduga tidak memenuhi standar keselamatan konstruksi bangunan. (Reuters/Pichi Chuang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan lokal di kota Tainan, Taiwan selatan memutuskan menahan pihak pengembang sebuah apartemen yang roboh saat gempa berkekuatan 6,4 skala Richter mengguncang kota ini akhir pekan lalu dan menewaskan sedikitnya 39 orang. Pasalnya, pengembang apartemen diduga tidak memenuhi standar keselamatan konstruksi bangunan.

Pengadilan Distrik Tainan menahan tanpa jaminan Lin Ming-hui, pengembang dari apartemen Wei-guan Golden Dragon Building, dan dua orang lainnya dari pihak manajemennya atas dugaan kelalaian yang menyebabkan pembunuhan, sementara Kantor Jaksa Distrik Tainan memimpin penyelidikan terhadap ketiganya.
Gempa mengguncang Taiwan pada Sabtu (6/2), sekitar pukul 4 pagi waktu setempat, menjelang perayaan Tahun Baru China. Sebagian besar korban yang tewas dalam bencana ini merupakan penghuni apartemen Wei-guan Golden Dragon Building. Dua orang lainnya tewas di tempat lain.

Tim penyelamat dan evakuasi memfokuskan upaya penyelamatan di reruntuhan bangunan 17 lantai itu. Sebanyak 100 orang diduga hilang atau terkubur di bawah reruntuhan. Sejak Senin (8/2) malam, tidak ada korban yang berhasil ditemukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Wali Kota Tainan, Tseng Shu-cheng menyatakan kepada anggota keluarga penghuni apartamen bahwa masih terdapat 103 orang yang masih hilang dalam reruntuhan.
Robohnya bangunan tersebut memicu pertanyaan tentang kualitas konstruksi bangunan, terutama bahan yang digunakan untuk membangunnya.

Pengacara untuk tiga orang yang ditahan tidak bersedia untuk memberikan komentar.

Direktur departemen urusan hukum dari pemerintah kota Tainan, Hsiao Po-jen, memaparkan bahwa Lin ditangkap pada Senin malam.

Sementara, sejumlah saksi mata Reuters di tempat kejadian keruntuhan mengaku melihat kaleng-kaleng bekas minyak goreng berwarna biru digunakan sebagai pengisi dinding.
Sejumlah media Taiwan juga melaporkan ditemukannya karet sintetis di balok-balok pengisi dinding yang dicampur dengan beton.

Apartemen Wei-guan selesai pada 1994 dan merupakan satu-satunya gedung tinggi yang ambruk di kota yang berpenduduk dua juta orang itu. Selain apartemen Wei-guan terdapat 10 gedung lainnya yang ambruk akibat gempa, namun tidak lebih tinggi dari apartemen Wei-guan.

Arsitek apartemen Wei-guan sebelumnya menyatakan kepada stasiun berita CNA bahwa penggunaan kaleng untuk tujuan konstruksi tidak ilegal sebelum September 1999. "Tapi setelah itu digunakan styrofoam dan papan bekisting," kata dia.

Menurut arsitek, biasanya kaleng digunakan untuk mengisi tembok agar terlihat lebih besar. (ama/den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER