Peretas Pro-Palestina Rilis Data Pribadi 20 Ribu Agen FBI

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 10 Feb 2016 17:24 WIB
Peretas pro-Palestina merilis informasi pribadi dari 20 ribu agen FBI dan 9.000 petugas Kementerian Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS).
Ilustrasi peretas. (Thinsktock/Hlib Shabashnyi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peretas pro-Palestina merilis informasi pribadi dari 20 ribu agen Badan Investigasi Federal (FBI) dan 9.000 petugas Kementerian Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS).

Seperti dilansir Sputnik News, peretas tersebut mengiklankan gudang data yang ia punya melalui beberapa kicauan di akun Twitter @DotGovs pada Minggu (7/2).

"Semua karyawan DHS (9.000) nama, jabatan, nomor telepon, negara, dan surat elektronik," kicau @DotGovs dengan menyelipkan tagar #FreePalestine.
Kurang dari 24 jam, peretas tersebut merilis timbunan data FBI. Merujuk pada laporan Motherboard, Sputnik News memberitakan bahwa beberapa nomor telepon dalam laman peretas tersebut memang sesuai dengan daftar nama yang dilansir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data tersebut juga menguak rincian deskripsi pekerjaan agen khusus, pengawas lapangan, dan personel gugus tugas, dan beberapa jabatan lain.

Seorang juru bicara dari Kementerian Kehakiman AS (DOJ) mengatakan bahwa kini lembaganya sedang menyelidiki kasus pembobolan ini. Namun, ia menyatakan bahwa tak ada indikasi penyebarluasan data pribadi yang sensitif.
Peretas tersebut dilaporkan bisa mendapatkan informasi tersebut dengan mengakses alamat surel DOJ dan mengelabui seorang karyawan untuk memberikan kode portal. Ia kemudian mengakses tiga komputer DOJ dan departemen intranet, di mana data ditemukan.

Sebelum melansir data tersebut, @DotGovs sempat berkicau, "Kapan pemerintah AS menyadari bahwa kami tidak akan berhenti sampai mereka memutuskan hubungan dengan Israel."

"Informasi FBI dan DHS sudah dikeluarkan dan hanya itu yang dapat kami lakukan. Ini saatnya pergi. Sampai jumpa, kawan! #FreePalestine," kata @DotGovs.

Tak lama setelah data tersebut tersebar, situs yang ditautkan oleh @DotGovs tak dapat diakses lagi. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER