Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Malaysia pada Jumat (19/2) menyatakan menghentikan sementara penerimaan pekerja asing untuk sektor industri serta akan meninjau kebijakan kepegawaian mereka, menyusul aksi protes terhadap rencana mendatangkan jutaan pekerja dari Bangladesh.
"Penangguhan akan diterapkan hingga pemerintah mendapatkan kejelasan soal kebutuhan tenaga kerja di industri," kata wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi, diberitakan Reuters yang mengutip kantor berita Bernama.
Keputusan pemerintah ini diambil menyusul aksi protes dari serikat buruh dan perusahaan menyusul rencana penerimaan 1,5 juta buruh asal Bangladesh dalam tiga tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan duniaindustri.
Belakangan pemerintah Malaysia mengklarifikasi bahwa Bangladesh boleh mengirim 1,5 juta warganya untuk mencari kerja di Malaysia, namun bukan berarti semuanya akan diterima.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain penangguhan penerimaan, Ahmad Zaid juga mengatakan Malaysia akan meningkatkan pemeriksaan terhadap pekerja asing ilegal.
"Pekerja asing tanpa dokumen yang valid atau mereka yang overstay akan ditahan dan dikirim ke negara asal," kata Zaid.
Ada sekitar 2,1 juta pekerja asing resmi di Malaysia. Jumlah ini berada di bawah ambang batas 15 persen pekerja asing dari total 15,3 juta pekerja di Malaysia.
Malaysia juga menangguhkan rencana menaikkan upah pekerja asing setelah mendapat penentangan dari para pengusaha yang mengaku usahanya akan terpuruk dengan biaya tambahan.
Tidak diketahui berapa lama penghentian sementara penerimaan pekerja asing ini akan diberlakukan di Malaysia.
(den)