Cegah Serangan Teroris, Malaysia Tingkatkan Keamanan

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 19 Jan 2016 18:48 WIB
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak memerintahkan patroli bersama antara polisi dan tentara di sejumlah tempat umum untuk mencegah serangan teroris.
Ilustrasi polisi Malaysia (Reuters/Olivia Harris)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak memerintahkan patroli bersama antara polisi dan tentara di sejumlah tempat umum, termasuk sejumlah destinasi wisata yang kerap dikunjungi wisatawan, seperti Bukit Bintang di pusat kota Kuala Lumpur.

"Kami ingin orang-orang merasa aman dan tenang. Kami ingin warga melanjutkan bisnis mereka seperti biasa dan tidak terlalu khawatir karena pemerintah mampu mengendalikan situasi," kata Najib kepada harian The Star, dikutip dari Channel NewsAsia, Selasa (19/1).

Najib memerintahkan langkah tersebut di tengah meningkatnya ancaman teror belakangan ini, dipicu oleh penangkapan seorang pria yang diduga akan meluncurkan bom bunuh diri pada akhir pekan lalu di Kuala Lumpur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria berusia 28 tahun itu ditangkap karena memiliki senjata dan sejumlah dokumen yang terkait dengan kelompok militan ISIS.

Najib menyatakan sejak polisi mengambil sejumlah langkah kewaspadaan dan pencegahan, lebih dari 100 orang ditangkap karena melakukan kegiatan yang terkait dengan ISIS.

Namun, mantan pemimpin partai Islam, Khalid Samed menantang informasi yang dihimpun oleh survei terbaru dari Pew Institute, yang menunjukkan bahwa 11 dari 100 orang Malaysia simpatik terhadap kelompok ISIS.

"Saya percaya keinginan untuk kembali ke ajaran Islam meningkat, (tapi) saya tidak lantas berpikir itu merupakan indikasi dukungan untuk ISIS," kata Samed.

"Masalah utama yang menyebabkan dukungan untuk ISIS meningkat terkait dengan kekecewaan para pemuda Muslim, dengan praktek demokrasi di dalam negeri mereka sendiri," tutur Samed.

"Ketika (warga) tidak memiliki kebebasan untuk menyuarakan pendapat mereka untuk terlibat dalam kegiatan politik, untuk membawa perubahan dalam pemerintahan, banyak yang menyimpulkan tidak ada pilihan lain kecuali melalui kekerasan dan bahkan terorisme," ucap Samed menambahkan.

Pada Senin (18/1), polisi memberi peringatan keras kepada warga yang menyebarkan rumor tentang ancaman teror dan berspekulasi tentang daerah yang menjadi target. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER