Jakarta, CNN Indonesia -- Belgia mempersiapkan pemeriksaan di perbatasan dengan Perancis untuk mengantisipasi gelombang pengungsi jelang pembersihan di Calais.
Belgia mulai menurunkan sebanyak 250-290 petugas polisi di perbatasan dengan Perancis, terutama di daerah dekat pantai, termasuk dekat pelabuhan kargo Zeebrugge. Belgia khawatir para pengungsi akan memilih transit ke Belgia sebelum ke Inggris.
“Kami sudah melihat pergerakan migran dari Calais menuju negara kami,” kata Menteri Dalam Negeri Belgia, Jan Jambon, saat konferensi pers di Brussels, Selasa (23/2). “Ketika kamp di Perancis dibersihkan kami melihat potensial ribuan [pengungsi].”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi di mana pemeriksaan dilakukan akan dipilih polisi dan dievaluasi setiap harinya.
Otoritas dekat pantai Belgia menyetop 950 migran yang ingin ke Inggris pada Januari, naik dari 360 orang pada November. Tiga perempat dari mereka yang disetop adalah warga Irak atau Iran.
Imigran yang ditangkap oleh polisi akan diminta untuk segera meninggalkan Belgia.
Jambon menekankan bahwa pemeriksaan di perbatasan menargetkan wilayah pesisir dan tidak akan berdampak pada perbatasan lain.
“Belgia tidak menutup perbatasan, ini bukan soal itu, kami menargetkan pemeriksaan untuk fenomena yang spesifik,” kata Jambon.
Sejumlah negara Uni Eropa meningkatkan keamanan perbatasan mereka sebagai respons atas arus pengungsi, mengancam zona bebas perjalanan Schengen.
Sebelumnya, pemerintah Perancis diberitakan akan membersihkan wilayah yang disebut "Hutan" Calais, wilayah di perbatasan Perancis yang dihuni ratusan pengungsi. Langkah pembersihan ini diperkirakan akan membuat lebih dari 800 pengungsi, termasuk 450 anak pengungsi tanpa orangtua, terlantar.
(stu)