Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku penyerangan bom di sebuah kuil Hindu di Bangkok tahun lalu awalnya menargetkan sebuah dermaga yang dipenuhi oleh wisatawan asal China. Menurut kepolisian Thailand, mereka telah mengumpulkan bahan kimia yang cukup untuk membuat 10 bom lagi.
Namun pada 17 Agustus 2015, sebuah bom ditanam di Kuil Erawan yang populer di kalangan turis, menewaskan 20 orang yang mayoritas wisawatan China, termasuk seorang warga negara Indonesia.
Sebuah bom lain ditinggalkan di sebuah dermaga di sungai Chao Phraya, namun gagal meledak.
Kepala penjinak bom, Kolonel Polisi Kamthorn Auicharoen memperkuat teori sebelumnya bahwa pelaku memang menargetkan wisatawan China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi Thailand telah menyatakan bahwa motif pengeboman Erawan adalah pembalasan atas tindakan keras Thailand terhadap jaringan penyelundupan manusia.
Namun banyak analis, diplomat dan bahkan pejabat Thailand mengatakan pemboman itu kemungkinan merupakan aksi balas dendam atas dideportasinya lebih dari 100 Muslim Uighur kembali ke China pada Juli.
Jika memang menargetkan turis China, maka pariwisata Thailang dikhawatirkan akan menerima dampaknya. Sebanyak 7,9 juta warga China mengunjungi Thailand pada 2015, lebih dari seperempat total turis ke Thailand tahun itu, yang berjumlah 28 juta orang.
Pariwisata adalah salah satu dari beberapa sektor yang masih berkembang di tengah keterpurukan perekonomian Thailand sejak kudeta militer pada Mei 2014.
Ketika ditanya soal kemungkinan target pengebom Bangkok adalah warga China, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan bahwa serangan terhadap warga sipil di seluruh dunia, termasuk China, meningkat.
"Kami percaya pemerintah Thailand sangat dapat menghukum para pembunuh menurut hukum," kata Hua kepada wartawan pada Kamis (26/2).
Polisi Thailand telah menemukan bukti dalam pemboman kuil yang merujuk ke sebuah jaringan besar dan terorganisir dengan baik.
Sedang bahan kimia berbahaya dan bahan lainnya yang ditemukan di apartemen di Bangkok dan terkait ke dua tersangka pengebom bisa membuat sepuluh bom lebih, kata kepala penjinak bom Kamthorn.
Yusufu Mieraili dan Adem Karadag, dua tersangka yang ditangkap tahun lalu oleh polisi Thailand, adalah Muslim Uighur dari wilayah Xinjiang, China.
(stu)