Jakarta, CNN Indonesia -- Para anggota Koalisi Kepala Cabang Malaysia (GKCM), yang merupakan kelompok pemberontak di dalam Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), menyatakan akan tetap bertahan di partai yang berkuasa itu untuk melengserkan Perdana Menteri Najib Razak. Mereka memutuskan tidak mengikuti langkah mantan perdana menteri Mahathir Mohamad yang hengkang dari UMNO.
Juru bicara GKCM, Kamarul Azman Habibur Rahman menyatakan kelompoknya tidak akan keluar dari UMNO karena akan membuat mereka menjadi "orang luar" partai, dan bukan kekuatan di dalam partai.
"Tun (Mahathir) sendiri tidak mendorong kita untuk mengikuti langkahnya dan meninggalkan UMNO," ujar Kamarul kepada media oposisi Malaysia,
The Malaysian Insider, Selasa (1/3).
"Jika kita meninggalkan UMNO, mereka akan mengatakan kita orang luar. Mereka bisa mengklaim UMNO diterima semua pihak," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamarul mengatakan GKCM kini masih menunggu kondisi politik saat ini untuk menentukan langkah selanjutnya.
Keputusan kelompok ini untuk tetap bertahan di UMNO diputuskan melalui rapat yang berlangsung selama tiga jam usai Mahathir mengumumkan pengunduran dirinya dari partai yang dipimpin Najib itu.
"Kami akan tetap di UMNO sebagai kelompok penekan untuk mengarahkan partai kembali ke jalur yang benar," tutur Kamarul.
"Waktunya juga tidak tepat. Jika kita keluar, itulah yang diinginkan mereka yang ingin partai ini hancur. Kehancuran [partai] pasti terjadi," kata Kamarul melanjutkan.
"Kami mendukung langkah Dr Mahathir sepenuh hati [untuk menuntut] presiden [UMNO] untuk mundur," kata Kamarul, sembari menambahkan dia berharap sejumlah pemimpin akar rumput bertindak seperti Mahathir.
"Kami berharap anggota biasa akan mendukung Dr Mahathir dengan mengikuti langkahnya," ujar Kamarul.
Mahathir mengumumkan pengunduran dirinya dari UMNO pada konferensi pers di kantornya di Yayasan Kepemimpinan Perdana di Putrajaya, Senin (29/2).
Dia mengatakan UMNO tidak lagi menjadi partai seperti yang sebelumnya, dan hanya partai yang mendukung Najib.
Meski hengkang, Mahathir menegaskan bahwa dia tidak berencana untuk mendirikan partai politik baru. Namun, Mahathir berharap bahwa "sekelompok inti" masyarakat dapat bersatu untuk menentang Najib dan menuntut pengunduran dirinya.
Ini bukan kali pertama Mahathir mengundurkan diri. Ketika Mahathir mengundurkan diri pada 2008 lalu karena tidak sejalan dengan mantan perdana menteri Abdullah Ahmad Badawi, UMNO kehilangan 2/3 mayoritas suara di parlemen. Mahathir kembali bergabung dengan UMNO setahun kemudian.
(stu)