Jakarta, CNN Indonesia -- Donald Trump menyalahkan perangkat audio yang diberikan kepadanya dalam wawancara dengan
CNN akhir pekan lalu. Menurut Trump, perangkat audio yang buruk membuatnya tidak dapat mendengar pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan jelas, sehingga membuatnya tidak memberi bantahan soal adanya dukungan kelompok rasial Ku Klux Klan (KKK) terhadapnya.
Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu tersandung kontroversi ras setelah menyatakan dia menyatakan "tidak cukup tahu" soal isu dukungan mantan petinggi KKK, David Duke, kepadanya.
Dalam program
CNN, "State of the Union" yang digelar Minggu (28/2), Trump menerima pertanyaan dari wartawan
CNN, Jake Tapper, soal apakah dia akan membantah bahwa Duke dan kelompok KKK mendukung kampanyenya.
Saat itu, Trump mengaku tidak mengetahui soal David Duke dan KKK, kelompok yang vokal menyuarakan supremasi kulit putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengklarifikasi pernyataannya dalam program "Today" di stasiun TV
NBC pada Senin (29/2), Trump menyatakan bahwa dia tidak begitu mendengar pertanyaan yang diajukan kepadanya.
"Saya tidak keberatan membantah [dukungan] David Duke. Saya membantah [dukungan dari] David Duke sehari sebelumnya pada konferensi pers. Mereka ada di sana,
CNN ada di sana, dan mereka memberi saya perangkat audio yang buruk," ujar Trump, dikutip dari
CNN.
Trump juga menyatakan bahwa dia menghabiskan akhir pekannya untuk membantah adanya dukungan Duke kepadanya. "Saya duduk di sebuah rumah di Florida dengan perangkat audio yang buruk dan Anda tak akan dapat mendengar apa yang dia [wartawan
CNN] katakan," kata Trump menambahkan, dikutip dari
The Independent.
"Awalnya, dia berbicara soal David Duke dan dan sejumlah kelompok lainnya. Saya tahu dia, tapi tak pernah bertemu dengannya. Saya membantah dukungan terhadap Duke sehari sebelumnya dalam konferensi pers yang sangat besar," kata Trump menegaskan.
Pernyataan Trump kali ini sangat bertolak belakang dengan pernyataanya pada acara
CNN, bahwa dia tidak mengetahui apapun soal Duke.
"Asal kau tahu saja, saya tidak tahu soal David Duke, OK?" kata Trump, dikutip dari
CNN.
"Saya tidak tahu apapun yang Anda tanyakan soal supremasi kulit putih atau [pendukung] supremasi kulit putih," katanya.
Dukungan Duke kepada Trump mencuat setelah Duke menyatakan dukungannya kepada Trump dalam akun Facebook miliknya pada Kamis (25/2).
"Saya pikir dia layak untuk dicermati bagi mereka yang percaya bahwa era kebenaran politik perlu berakhir," tulis Duke.
Dalam tulisanya, Duke juga menyinggung komentar Trump soal imigrasi, upaya untuk memutus lobi-lobi politik di Amerika Serikat yang didominasi Yahudi, soal komite politik Super PAC yang merusak dan mengendalikan Amerika, mencegah perang dengan Rusia dan mengekspos kebohongan media.
Namun yang menjadi sorotan adalah tulisan Duke yang menyebutkan Trump memastikan bahwa masyarakat kulit putih Amerika diizinkan untuk melestarikan dan mempromosikan warisan serta kepentingan mereka, sebagaimana kelompok masyarakat lainnya.
Meskipun menyatakan sama sekali tidak mengetahui soal Duke, Trump nampaknya mengetahui sosok petinggi KKK itu. Dalam pernyataanya tahun 2000 untuk menjelaskan alasan dia mengakhiri upayanya mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Reformasi, ia pernah menyebut Duke.
"Partai Reformasi sekarang berisi anggota [Ku Klux] Klan, Duke, seorang neo-Nazi, [Pat] Buchanan, dan komunis, [Lenora] Fulani. Ini bukan partai yang saya inginkan," kata Trump dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh
The New York Times.
(ama/ama)