Jakarta, CNN Indonesia -- Iran melakukan uji coba beberapa rudal balistik dari berbagai tempat peluncuran di banyak tempat pada Selasa (8/3). Uji coba ini adalah penentangan Iran terhadap sanksi Amerika Serikat terkait peluncuran rudal balistik sebelumnya.
Menurut pemberitaan Reuters, uji coba ini diumumkan oleh situs resmi Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, namun tidak disebutkan lokasi peluncurannya. Dalam pengumuman disebutkan, uji coba itu untuk "menunjukkan kekuatan pertahanan Iran dan kemampuan dalam menghadapi setiap ancaman terhadap kedaulatan negara."
Uji coba dilakukan selang dua bulan setelah AS menjatuhkan sanksi terhadap usaha dan individu asal Iran terkait uji coba rudal jarak menengah Emad pada Oktober 2015.
Berkomentar soal uji coba tahun lalu, PBB mengatakan Iran telah melanggar Resolusi Dewan Keamanan 1929 yang melarang negara itu memiliki kemampuan rudal balistik dengan hulu ledak nuklir. Uji coba dilakukan usai kesepakatan nuklir Iran dengan negara adidaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Resolusi larangan produksi rudal nuklir oleh Iran sebenarnya kedaluwarsa setelah kesepakatan nuklir diimplementasikan pada Januari lalu. Namun resolusi baru kemudian muncul untuk menekan Iran agar tidak membuat rudal berkemampuan nuklir.
Iran mengklaim rudal darat-ke-darat mereka mampu mencapai jarak hingga 2.000 kilometer, hingga ke wilayah Israel atau pangkalan militer AS di kawasan.
Iran mengatakan program nuklir mereka untuk tujuan energi dan medis, tidak ada hubungannya dengan rudal balistik. Iran mengatakan, Emad dan rudal lainnya hanya untuk tujuan pertahanan. Pengembangan terbaru rudal Iran adalah untuk meningkatkan akurasi serangan.
(den)