Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menyambut baik dukungan dari para mantan rival politiknya, Anwar Ibrahim dan Hishamuddin Rais, untuk melengserkan Perdana Menteri Najib Razak melalui aliansi multi-partai.
Namun, Mahathir menegaskan bahwa ia dan para mantan rivalnya tersebut hanya sepaham atas perlunya menyingkirkan Najib dari kursi pemerintahan karena tuduhan korupsi dalam kasus 1MDB, bukan hal lainnya. Mahathir sendiri baru saja mengundurkan diri dari UMNO karena menganggap partai tempatnya bernaung itu hanya ada untuk membela Perdana Menteri Malaysia.
"Ya, saya terima kasih jika dia [Anwar Ibrahim] sokong, tapi untuk satu perkara saja, untuk menyingkirkan perdana menteri yang ada sekarang, yang lain semua mungkin kita berbeda pendapat," ujar Mahathir kepada CNN Indonesia saat ditemui di Jakarta, Kamis (10/3).
Dukungan dari Anwar ini memang dianggap cukup mengejutkan. Pasalnya, Anwar merupakan rival politik Mahathir sejak lama. Mahathir memecat Anwar dari jabatan Wakil Perdana Menteri pada 1998. Anwar sendiri kini mendekam di penjara atas tuduhan sodomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tudingan sodomi yang dijatuhkan atas Anwar pun diduga bermotif politik. Namun, Mahathir menampik anggapan tersebut.
"Itu ditentukan oleh Mahkamah. Kalau Mahkamah berpendapat dia bersalah, kita terima. Kalau kita tidak terima keputusan Mahkamah, maka rule of law tidak dapat dilaksanakan," ucap tokoh yang akrab disapa Dr. M ini.
Sementara itu, seorang aktivis kemanusiaan yang diburu pada masa pemerintahan Mahathir, Hishamuddin Rais, juga menyatakan dukungannya pada aliansi multi-partai gagasan Dr. M.
Hishamuddin turut membubuhkan tanda tangan dalam petisi menggulingkan Najib yang diprakarsai oleh Mahathir.
Mahathir pun menyambut baik dukungan ini. "Dia baik dan dia menyokong saya juga. Saya baik dengan semua orang, saya hanya tak setuju dengan perbuatan mereka," kata Mahathir.
(den)