Uni Eropa: Uji Rudal Iran Tak Langgar Perjanjian Nuklir

Amanda Puspita Sari/AFP | CNN Indonesia
Selasa, 15 Mar 2016 08:09 WIB
Uni Eropa menyatakan uji coba sejumlah rudal yang diluncurkan Iran tidak melanggar kesepakatan nuklir yang disepakati Iran dengan enam negara tahun lalu.
Uni Eropa menyatakan uji coba sejumlah rudal yang diluncurkan Iran tidak melanggar kesepakatan nuklir yang disepakati Iran dengan enam negara tahun lalu. (Reuters/Mahmood Hosseini)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini menyatakan bahwa uji coba sejumlah rudal yang diluncurkan Iran baru-baru ini tidak melanggar kesepakatan nuklir yang disetujui antara Iran dan enam negara besar dunia tahun lalu. Uni Eropa juga tidak mempertimbangkan penjatuhan sanksi kepada Iran atas uji coba rudal itu.

Meski tak ada sanksi, Mogherini memperingatkan bahwa uji coba rudal pekan lalu bisa meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah. Teheran hingga kini bersikeras bahwa uji coba rudal itu tidak ditujukan untuk mengembangkan senjata nuklir.

"Dalam pandangan kami, ini tidak melanggar (kesepakatan nuklir) seperti itu," kata Mogherini usai rapat dengan menteri luar negeri dari 28 negara Uni Eropa di Brussels pada Senin (14/3).
"Jika terdapat pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB, ini harus dibahas dalam lembaga PBB yang sesuai dan tidak perlu [dibahas] di Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Minggu (13/3), Perancis memperingatkan bahwa uji coba rudal itu berisiko membuat sanksi baru atas Iran, namun Mogherini mengatakan bahwa uji coba itu urusan Dewan Keamanan PBB, yang akan menggelar rapat untuk membahas masalah ini pada Senin.

Rusia sebelumnya menentang sanksi terhadap Iran atas uji coba rudal balistik tersebut.
Mogherini menyatakan bahwa "kami berharap Iran memenuhi semua kewajiban internasionalnya."

"Intinya adalah kami semua melihat [uji coba] ini sebagai elemen masalah besar untuk hubungan regional. [Uji coba] ini akan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, di saat peningkatan ketegangan tidak diperlukan," ujarnya.

Mogherini mengumumkan sebelumnya bahwa dia akan berkunjung ke Iran bulan depan untuk membicarakan poin-poin kesepakatan nuklir.

Mogherini terakhir kali mengunjungi Iran pada Juli lalu setelah tercapainya kesepakatan nuklir antara Iran dengan enam negara besar, yakni Inggris, China, Perancis, Amerika Serikat, Rusia dan Jerman. Dalam kesepakatan itu, Iran berjanji akan menerima pembatasan ketat terhadap program nuklir.
Sebagai imbalannya, sejumlah sanksi ekonomi atas Republik Islam itu dicabut secara progresif dengan mempertimbangkan komitmen Iran.

Salah satu poin dalam kesepakatan itu adalah bahwa sanksi akan dijatuhkan kembali kepada Iran, jika Iran diketahui melanggar perjanjian.

"Kunjungan berikutnya akan berlangsung pada tanggal 16 April. Kami akan membahas dengan para menteri soal sejumlah isu dan sektor yang akan kembali dikembangkan, sehubungan dengan upaya membuka kembali hubungan yang penuh" dengan Iran, katanya.

Dalam kunjungannya ke Iran, Mogherini juga berharap mendapatkan bantuan Teheran dalam menyelesaikan perang Suriah dan konflik regional lainnya. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER