Oposisi Bersatu Gulingkan Najib pada Kampanye 'Save Malaysia'

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Kamis, 17 Mar 2016 11:41 WIB
Kampanye 'Save Malaysia' yang dipimpin Mahathir Mohamad untuk menyerukan Perdana Menteri Najib Razak mundur, membuat sejumlah rival politik Malaysia bersatu.
Kampanye Save Malaysia yang dipimpin Mahathir Mohamad untuk menyerukan Perdana Menteri Najib Razak mundur, membuat sejumlah rival politik Malaysia bersatu. (Reuters/Olivia Harris)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kampanye 'Save Malaysia' yang dipimpin mantan perdana menteri Mahathir Mohamad untuk menyerukan Perdana Menteri Najib Razak mundur, membuat sejumlah rival dalam politik di Malaysia bersatu.

Dalam kampanye itu, sejumlah kubu oposisi politik di Malaysia sepakat menandatangani Deklarasi Warga yang menyerukan Najib untuk lengser dari tampuk pemerintahan. Kampanye itu, menurut mereka, merupakan upaya menyelamatkan Malaysia yang akan terpuruk sebagai negara gagal di bawah pemerintahan Najib.

Di antara yang menandatangani kesepakatan itu adalah Lim Kit Siang, mantan tahanan politik dari Partai Aksi Demokratis (DAP) dan aktivis pemerhati HAM. Padahal, Kit Siang selama ini vokal memaparkan berbagai kesalahan yang dilakukan Mahathir dalam politik Malaysia.
"Apa yang Mahathir coba lakukan dalam Deklarasi Warga dan bersatu bersama Kit Siang dan DAP dan sejumlah kelompok lain adalah mempersiapkan pertarungan untuk pemilihan umum selanjutnya. Dukungan Mahathir untuk DAP dan pengelompokan baru mungkin bisa dianggap penting dalam upaya memobilisasi dukungan [etnis] Melayu dari perdesaan," kata Michael Yeoh, pengamat dan direktur eksekutif Asian Strategy and Leadership Institute, dikutip dari Channel NewsAsia, Rabu (16/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahathir meluncurkan kampanye ini menyusul pengunduran dirinya dari partai yang berkuasa, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), karena menilai partai itu hanya mendukung pemerintahan Najib dan telah menjadi ladang praktik korupsi.

Meski demikian, terdapat pula sejumlah pihak yang menolak mengasosiasikan diri dengan Mahathir. Mereka menyatakan Mahatir hanya berupaya menyelamatkan partai berkuasa UMNO, yang sempat dipimpinnya selama 22 tahun.
Ketika meluncurkan Deklarasi Warga pada 4 Maret lalu, Mahathir menerima dukungan dari rival terbesarnya, Anwar Ibrahim, dari balik jeruji besi. Anwar merupakan wakil perdana menteri ketika Mahathir namun dipecat dan kemudian tersangkut kasus sodomi. Anwar kemudian dinyatakan tidak bersalah, sehingga kasus tersebut diduga luas bermuatan politis.

Pada masa pemerintahan Najib, Anwar yang memimpin aliansi oposisi Malaysia, kembali tersandung kasus sodomi dan dinyatakan bersalah tahun lalu. Di dalam tahanan, Anwar menyatakan mendukung kampanye Mahathir untuk melengserkan Najib.

Terkait dukungan Anwar ini, juru bicara Mahathir, Sufi Yusoff  menyatakan menyatakan Mahathir menyambut siapapun yang mendukung gerakan untuk melengserkan Najib.

"Bagi dia, siapa saja berhak menyokong karena ini adalah gerakan rakyat, bukan [gerakan dari] partai politik atau kelompok tertentu. Semua yang hadir hari ini memperjuangkan hak-hak rakyat," ujar Sufi ketika dihubungi CNN Indonesia.com pekan lalu.

Mahathir dihormati

"Dia mengerti sepenuhnya bahwa ketika tidak ada yang bisa dia lakukan dalam UMNO, dia harus keluar dari UMNO untuk membawa pertempuran ini ke luar, mendapatkan dukungan sebanyak mungkin dari berbagai kelompok termasuk oposisi," kata Saifuddin Abdullah, mantan menteri pendidikan tinggi.
Meski kampanye untuk melengserkan Najib belum tentu menghasilkan perubahan mendasar terhadap dukungan Melayu, aktivis mahasiswa Syed saddiq menyatakan kampanye Mahathir tak akan sia-sia.

"Satu hal yang dimiliki Mahathir dan tidak dimiliki banyak pemimpin lainnya adalah bahwa dia sangat dihormati di kalangan pemilih perdesaan di Malaysia, bahkan di kalangan pemilih semi-urban di Malaysia," katanya.

Sarjana hukum berusia 23 tahun yang memenangi gelar pendebat terbaik Asia itu kini menjabat sebagai sekretariat gerakan Save Malaysia yang baru diluncurkan.

Syed berharap para politisi Malaysia dapat mengendalikan ego mereka dan mengesampingkan perbedaan. Syed juga mendorong pemuda Malaysia untuk bergabung bersama Save Malaysia dan berupaya membentuk masa depan Malaysia.
"Ini adalah saat yang menentukan bagi Malaysia. Saya pribadi percaya bahwa 50 sampai 60 tahun ke depan, masa depan akan menghakimi kita terhadap apa yang kita lakukan hari ini, apakah kita akan bertindak atau kita memutuskan untuk diam," ujarnya.

Sejak diluncurkan pada awal Maret, gerakan warga ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari 40 ribu tanda tangan.

Namun, para pakar menilai posisi Najib saat ini belum tergoyahkan.

"Saya pikir malah Perdana Menteri menjadi lebih kuat dalam UMNO dan Barisan Nasional (BN). Selama dia mendapat kepercayaan dari UMNO dan BN, dan dia punya dukungan di parlemen, tidak ada yang benar-benar bisa menggoyang dia," kata Yeoh.

Para pendukung kampanye ini berencana mengadakan pertemuan tertutup pada 27 Maret mendatang untuk mengembangkan konsensus nasional soal reformasi kelembagaan serta sistem politik baru. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER