Korsel Siap Jika Korut Kembali Luncurkan Uji Coba Nuklir

Elvina Rosita/AFP | CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2016 16:03 WIB
Korea Selatan menyatakan siap jika Korea Utara kembali meluncurkan uji coba nuklir yang kerap dilakukan tanpa peringatan sebelumnya.
Korea Selatan di bawah pimpinan Presiden Park Geun Hye menyatakan siap jika Korea Utara kembali meluncurkan uji coba nuklir yang kerap dilakukan tanpa peringatan sebelumnya. (Reuters/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pejabat Korea Selatan menyatakan siap jika Korea Utara meluncurkan uji coba nuklir kelima yang melanggar sanksi PBB. Langkah ini dilakukan Korsel menyusul uji coba nuklir Korut keempat pada Januari lalu yang dilakukan tanpa peringatan sebelumnya.

Ketegangan militer semakin meningkat di Semenanjung Korea dalam beberapa pekan terakhir. Jumat lalu, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak-menengah. Uji coba rudal jenis ini merupak kali pertama dalam dua tahun terakhir.

Pemimpin Korut, Kim Jong Un mengandam akan lebih banyak meluncurkan uji coba nuklir dan rudal, sebagai respon dari latihan militer gabungan AS-Korsel.
Lembaga think-tank AS melaporkan citra satelit menunjukkan bahwa aktivitas di situs nuklir utama Korut menandakan ledakan bawah tanah lainnya bisa terjadi "setiap saat."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan ini juga dinyatakan oleh Kementeri Unfikasi Korsel yang mengurusi hubungan antar-Korea.

"Kami yakin uji coba nuklir akan berlangsung segera. Pemerintah sedang mempersiapkan segala kemungkinan," kata juru bicara Kementerian Unfikasi, Jeong Joon Hee.
Kementerian Pertahanan Korsel menegaskan sebelumnya bahwa Korut siap melakukan uji coba sesuai perintah Kim Jong Un.

"Dalam hal ini, militer kami, bersama dengan otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat mengawasi secara menyeluruh pergerakan semacam itu," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Moon Sang-Gyun.

Pada 6 Januari, Korut melakukan uji coba nuklir yang diikuti dengan peluncuran roket satelit pada bulan selanjutnya, yang diduga luas sebagai uji coba rudal balistik.

Sementara Seoul dan Washington melanjutkan latihan militer tahunan, Dewan Keamanan PBB merespon tindakan Korut dengan memberikan sanksi tegas.
Sejak latihan militer AS-Korsel dimulai, Pyongyang terus meluncurkan rentetan peringatan termasuk ancaman serangan nuklir kepada Korsel dan AS. Korut menilai latihan militer itu sebagai upaya persiapan perang.

Peluncuran rudal pada Jumat lalu terjadi hanya beberapa hari setelah Kim Jong Un mengancam uji coba hulu ledak nuklir dan rudal balistik akan dilakukan "dalam waktu yang singkat."

Dalam pertemuan bersama sejumlah pejabat pada Senin (21/3), Presiden Korsel Park Geun Hye menyatakan saat ini merupakan "waktu yang sangat penting" di Semenanjung Korea.

"Bahkan setelah masyarakat internasional memberikan sanksi yang tegas, Korea utara terus melakukan provokasi yang diperintahkan Kim Jong Un baru-baru ini," kata Park. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER