Jakarta, CNN Indonesia -- Tersangka serangan Paris, Salah Abdeslam, akan diekstradisi ke Perancis, seperti diputuskan pengadilan belgia pada Kamis (31/3).
CNN melansir, otoritas Belgia dan Perancis kini akan menimbang bagaimana Abdeslam ditransfer. Tidak juga dijelaskan kapan ekstradisi akan dilakukan.
Abdeslam menjadi salah satu orang yang paling dicari di Eropa menyusul keterlibatannya dalam serangan Paris pada 13 November tahun lalu. Otoritas Belgia menangkapnya bulan ini setelah penggerebekan di Molenbeek, wilayah kumuh di pinggiran Brussels yang populer sebagai rumah para militan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdeslam, 26, sedang ditahan di Belgia ketika serangan di bandara dan stasiun kereta bawah tanah terjadi di Brussels, menewaskan 32 orang pekan lalu.
Abdeslam merupakan saru dari 10 orang yang dituding terlibat dalam serangan yang menewaskan 130 orang di Perancis. Otoritas yakin Abdeslam mengemudikan mobil Renault Clio yang mengantarkan tiga pelaku bunuh diri di Stade de France, salah satu lokasi serangan Paris.
Para penyelidik juga yakin ia mengenakan rompi bunuh diri yang ditemukan kemudian di jalanan Paris setelah serangan. Sampel yang ditemukan di rompi itu cocok dengan DNA Abdeslam.
Ia dipercaya menempon temannya untuk membawanya ke Belgia setelah serangan Paris. Mereka lolos dari pos pemeriksaan di perbatasan, karena ketika itu ia belum ditetapkan sebagai tersangka.
Pencarian Abdeslam makan waktu empat bulan, hingga ia akhirnya ditangkap di Molenbeek pada 18 Maret. Abdeslam terluka di kaki dalam penangkapan.
Ketika ditahan, ia multi bekerja sama dengan polisi Belgia dan menghindari ekstradisinya ke Perancis.
Namun pada 22 Maret, empat ahri setelah ditahan, usai pengeboman di Brussels, Abdeslam berhenti bekerja sama dengan otoritas dan minta diekstradisi ke Perancis.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan Brussels. Tiga pengebom bunuh diri tewas dalam insiden, sementara dua orang lain masih buron hingga kini, dan belum teridentifikasi.
Abdeslam sendiri diyakini terkait dengan serangan Brussels meski ia sedang ditahan ketika insiden terjadi. Saudara Abdeslam, Ibrahim, adalah pelaku bom bunuh diri di luar kafe Bpulevard Voltaire—salah satu lokasi dari rentetan serangan Paris.
Pada Kamis kemarin, penegak hukum Belgia menerima permintaan Abdeslam dan menyetujui ekstradisinya.
(stu)