Firma Hukum Panama Klaim Korban Peretasan, Ajukan Keluhan

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 06 Apr 2016 09:40 WIB
Mossack Fonseca yang tengah menjadi sorotan menyusul Panama Papers mengklaim sebagai korban peretasan di luar perusahaan dan menyampaikan keluhan.
Mossack Fonseca yang tengah menjadi sorotan menyusul Panama Papers mengklaim sebagai korban peretasan di luar perusahaan dan menyampaikan keluhan. (Reuters/Wolfgang Rattay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Firma hukum berbasis di Panama, Mossack Fonseca yang tengah menjadi sorotan menyusul bocornya jutaan dokumen firma ini yang mengungkapkan kekayaan dan investasi tersembunyi para pemimpin dan pesohor dunia, mengklaim pihaknya merupakan korban serangan peretasan di luar perusahaan dan menyampaikan keluhan dengan jaksa negara.

Dalam wawancara dengan Reuters, salah satu pendiri Mossack Fonseca, Ramon Fonseca menyatakan perusahaan yang mengkhususkan diri dalam mendirikan perusahaan cangkang tidak melanggar hukum apapun dan seluruh operasi perusahaan ini legal. Dia mengklaim perushaan itu tidak pernah menghancurkan dokumen atau membantu seseorang menghindari pajak maupun melakukan pencucian uang.
Fonseca menyatakan kutipan isi email perusahaan, yang diterbitkan dalam investigasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) dan diselidiki oleh lebih dari 100 organisasi media, merupakan kutipan yang diambil di luar konteks dan disalahartikan.

"Kami mengesampingkan kemungkinan peretasan dari dalam. Ini bukan kebocoran. Ini adalah peretasan," kata Fonseca, 63, di kantor pusat perusahaan di kawasan bisnis Panama City.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami punya dugaan dan akan menyelidikinya," katanya tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

"Kami telah membuat pengaduan terkait ke kantor Kejaksaan Agung, dan ada lembaga pemerintah mempelajari masalah ini," ujar Fonseca menambahkan.
Berbagai negara sudah memulai penyelidikan soal kemungkinan kesalahan keuangan oleh sejumlah pemimpin dunia dan politisi yang berkuasa yang tercantum dalam bocoran 11,5 juta dokumen yang disebut "Panama Papers." Dokumen itu mengungkapkan data keuangan perusahaan offshore yang didirikan oleh firma hukum itu selama empat dekade.

Panama Papers membocorkan investasi kekayaan tersembunyi dari para pemimpin dunia, politisi, hingga pesohor. Nama-nama yang tercantum dalam bocoran dokumen ini di antaranya rekan dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, keluarga Presiden China Xi Jinping, ayah Perdana Menteri Inggris David Cameron, keluarga Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, serta Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson yang baru saya mengundurkan diri.

"[Email] itu dikutip di luar konteks," kata Fonseca.
Dia menyesalkan pengungkapan dokumen ini yang dia sebut sebagai praktik aktivisme jurnalistik dan sensasionalisme.

"Satu-satunya kejahatan yang telah terbukti adalah peretasan," kata Fonseca. "Tidak ada yang berbicara tentang itu, padahal itu adalah berita."

Sementara itu, terkait dengan Panama Papers, Perancis mengumumkan akan kembali menempatkan Panama dalam daftar hitam yurisdiksi pajak yang tidak kooperatif.

Pemerintah Panama mengancam akan mengancam akan memblokir investasi asing jika Perancis melakukan langkah itu. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER