Jakarta, CNN Indonesia -- Dua orang pria ditangkap karena diduga berencana membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Diberitakan
Radio Free Asia yang dikutip
UPI, Kamis (7/4), dua orang tersangka itu ditangkap di perbatasan China di dekat Sungai Tumen. Keduanya diduga berencana membunuh Kim Jong Un saat dia mengunjungi kota Hoeryong, Provinsi Hamgyong Utara. Namun laporan ini masih belum dikonfirmasi kebenarannya.
Seorang sumber di Korut kepada kantor berita Jepang,
Asia Press, mengaku mendengar dua "teroris" itu belum menyeberangi Tumen, yang memisahkan Korea Utara dan China, ketika penjaga perbatasan Korut menyeberangi perbatasan untuk menangkap mereka.
Sumber itu melanjutkan, kedua tersangka dipindahkan ke Departemen Keamanan Negara dan para penjaga perbatasan diberi hadiah, termasuk kesempatan untuk menjadi anggota Partai Pekerja Korea.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu tersangka diduga seorang pembelot Korea Utara yang datang dari Korea Selatan dan tersangka lainnya adalah warga negara China.
Wartawan Jepang Jiro Ishimaru, pendiri
Asia Press, mengatakan bisa jadi kasus percobaan pembunuhan ini hanya rumor yang dihembuskan Korut untuk meningkatkan dukungan jelang Kongres Partai Ketujuh Mei mendatang.
Persiapan sedang berlangsung menjelang Kongres yang diadakan pertama kali setelah lebih dari tiga dekade itu.
Ishimaru mengatakan Korut meningkatkan kendali di dalam negeri jelang acara tersebut, dan melalui rumor yang disebarkan, rezim Kim Jong Un coba memicu ketakutan di kalangan masyarakat.
Sebuah survei terbaru dari para ahli Korea Utara yang dikutip media Korsel
Donga Ilbo menunjukkan stabilitas rezim Kim Jong Un lebih rendah dibanding ayahnya, Kim Jong Il.
Hampir 60 persen ahli meyakini dukungan para elit Korut terhadap Kim Jong Un menurun. Dan 65 persen dari mereka percaya dukungan warga biasa terhadap Kim Jong Un lebih rendah daripada saat kepemimpinan ayahnya.
(den/stu)