Jakarta, CNN Indonesia -- Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beograd, Serbia, menyebutkan restoran Indonesia yang didirikan di Ibu Kota Serbia, Beograd, telah memperbesar kapasitas untuk konsumen di negara itu.
Dalam siaran pers dari KBRI di Beograd yang diterima di Jakarta pada Sabtu malam (9/4), disebutkan Indo Food Restaurant merupakan restoran Indonesia pertama di Serbia yang dibuka pertama kali pada 1 Mei 2012 dengan konsep 'fast food' dan kapasitas empat orang tamu saja.
“Saat ini restoran tersebut telah memperbesar kapasitas ruangan makan, sehingga dapat ditempati oleh 80 orang konsumen. Konsep pelayanan juga diubah dari ‘fast food’ menjadi restoran keluarga.,” kata pihak KBRI Beograd seperti dilansir
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan konsep dan kapasitas restoran mengharuskan Indo Food pindah ke lokasi yang lebih strategis dengan kapasitas yang lebih besar.
"Walaupun pindah lokasi itu membutuhkan promosi yang lebih gencar, namun dengan bermodal pelanggan setia yang cukup banyak, maka tetap diyakini bahwa langkah ini akan membuahkan hasil di masa depan," ujar pihak KBRI Beograd.
Peresmian lokasi baru dilakukan langsung oleh Duta Besar RI untuk Republik Serbia merangkap Montenegro Harry RJ Kandou.
Pembukaan juga dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat di Beograd, antara lain korps diplomatik, kalangan media, para Indonesianis di Serbia serta keluarga besar KBRI.
Harry mengatakan lokasi dan konsep baru merupakan babak baru yang harus ditempuh dengan penuh keseriusan, sehingga dapat menghasilkan sukses besar di masa depan.
Seluruh tamu undangan yang hadir dimanjakan dengan sajian kuliner soto ayam, nasi goreng, sate ayam, urap, rendang, udang sambal balado, dan tidak melupakan kerupuk.
Peningkatan Kerja SamaIndonesia dan Serbia telah membahas peningkatan kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya melalui Forum Konsultasi Bilateral ke-3 di Beograd, Serbia.
"Forum Konsultasi Bilateral merupakan sarana untuk menghasilkan kerja sama bilateral yang dampaknya dapat langsung dirasakan oleh rakyat," kata Harry.
Forum yang diselenggarakan secara berkala tersebut telah dilaksanakan pada Kamis (7/4) lalu.
Harry menuturkan hubungan tradisional yang baik dalam bidang politik kedua negara perlu diterjemahkan ke dalam hubungan ekonomi, seperti peningkatan produk Indonesia di pasar Serbia.
Nantinya, ujar Harry lagi, kerja sama itu dapat langsung dirasakan oleh rakyat melalui peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan, investasi, dan pariwisata.
(obs)