Jakarta, CNN Indonesia -- Tersangka teroris serangan Paris, Mohamed Abrini mengaku sebagai "pria bertopi" dalam foto dari rekaman CCTV terbaru yang dirilis kejaksaan federal Belgia. Foto yang diambil di bandara di Brussels itu memperlihatkan Abrinu tengah bersama dengan dua pengebom bunuh diri lain pada akhir Maret lalu.
"Kami menanyainya tentang bukti video yang dipersiapkan oleh tim penyidik khusus kami. Dia mengakui itu dia," kata juru bicara kantor kejaksaan federal Belgia pada Sabtu (9/4), dikutip dari
Reuters.
Abrini membuat pengakuan itu di hari yang sama dia mendapatkan dakwaan atas kasus pembunuhan teroris dalam serangan di Paris pada November lalu yang menewaskan 130 orang tewas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan langkah maju yang sangat penting," ujar sumber yang dekat dengan penyelidikan kepada
AFP.
Tersangka teror lainnya, Osama Krayem yang merupakan warga negara Swedia, menerima tuduhan yang sama atas perannya dalam serangan bom bunuh diri di sebuah stasiun metro Maelbeek di Brussels pada 22 Maret. Serangan ini terjadi hanya satu jam setelah ledakan bom mengguncang bandara internasional Zaventem. Sebanyak 32 orang tewas dalam dua serangan yang terkoordinasi ini.
Penangkapan tersangka teror pekanini memperkuat teori bahwa militan yang meluncurkan serangan di Perancis merupakan berasal dari sel militan yang sama dengan serangan di Belgia. Serangkaian aksi teror ini diklaim oleh militan ISIS.
Kedua tersangka ini termasuk dalam enam orang yang ditangkap dalam penggerebekan di Brussels pada Jumat (8/4). Dua orang kemudian dibebaskan tapi dua orang lainnya dituduh terlibat karena diduga membantu Abrini dan Krayem.
Menurut sebuah laporan di harian Belgia,
L'Echo, Abrini mengaku bahwa dia ingin kembali ke Paris untuk meluncurkan serangan lain, tetapi ketakutan atas penyelidikan besar-besaran dan memutuskan untuk melancarkan bom di Brussels dengan segera. Informasi ini belum dikonfirmasi oleh jaksa.
Hakim yang memimpin penyelidikan Belgia terhadap serangan di Paris mendakwa Abrini "dengan partisipasi dalam kegiatan kelompok teroris dan pembunuhan teroris," bunyi pernyataan kantor kejaksaan federal.
Selain enam orang yang ditangkap di Brussels, terdapat seorang warga Belgia keturunan Maroko yang diduga sebagai pelaku serangan Paris dan hingga kini masih buron. Dia terlihat di kamera CCTV di sebuah SPBU di Paris dua hari sebelum serangan di sana.
Dia satu mobil dengan otak serangan Paris, Salah Abdeslam, yang kini menunggu ekstradisi dari Belgia ke Perancis.
Jaksa juga mengkonfirmasi keterkaitan Abrini dalam serangan di bandara Brussels.
Pria berusia 31 tahun itu "mengakui keberadaannya di TKP" ketika ditunjukkan bukti, termasuk rekaman yang memperlihatkan seorang pria misterius mengenakan topi dan jaket berwarna terang bersama dua pengebom bunuh diri. Ketiganya tengah berjalan melalui ruang keberangkatan dengan mendorong troli yang membawa tas yang berisi bom.
"Dia memang orang ketiga yang berada pada serangan bandara internasional Brussels," bunyi pernyataan jaksa.
"Dia mengaku telah membuang rompinya (jaket) di tempat sampah dan menjual topinya setelah insiden itu," bunyi pernyataan jaksa.
Perilisan foto yang ditangkap dari rekaman video CCTV itu memicu perburuan besar-besaran terhadap "pria bertopi." Abrini pun menjadi salah satu orang yang paling dicari di Eropa.
Polisi meningkatkan upaya perburuan sejak Kamis (6/4) ketika mereka merilis video yang menelusuri rute pelarian buronan setelah ledakan dan meminta bantuan masyarakat dalam mengidentifikasi sang buron.
Rekaman baru menunjukkan tersangka melarikan diri dari bandara dan berjalan kaki kembali ke pusat kota Brussels dengan tenang. Kamera pengintai kemudian kehilangan jejaknya.
(ama)