Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Islandia Bjarni Benediktsson mengatakan ia tak akan mengundurkan diri terkait Panama Papers, yang menyebut ia pernah memiliki saham di firma investasi
offshore di Seychelles.
Ketika berada di London, ia ditanya reporter apakah akan mengundurkan diri, dan ia menjawab: “Tidak.”
Pernyataan ini muncul sepekan setelah Sigmundur David Gunnlaugsson mengundurkan diri sebagai perdana menteri Islandia karena bocoran Panama Papers menyebut istrinya memeiliki perusahaan
offshore dari dana bank Islandia yang bankrut.
Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), yang memiliki bocoran dokumen milik firma hukum Panama, Mozack Fonseca, mengatakan bahwa Benediktsson dan dua pengusaha Islandia memiliki perusahaan cangkang bernama Falson & Co. yang dibuat pada 2005 di Seychelles, sebuah negara di Afrika timur.
ICIJ melaporkan Benediktsson mengonfirmasi ia memiliki sepertiga dari perusahaan itu terkait investasi empat gedung apartemen yang dibangun di Dubai, namun perusahaan itu tutup pada 2009.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(stu)