Swiss Luaskan Penyelidikan 1MDB, Dua Tersangka Baru

Amanda Puspita Sari/AFP | CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2016 19:03 WIB
Terdapat dua tersangka baru yang tengah diselidiki atas dugaan kesepakatan obligasi palsu yang melibatkan pejabat UEA, 1MDB dan sejumlah bank Swiss.
Terdapat dua tersangka baru yang tengah diselidiki atas dugaan kesepakatan obligasi palsu yang melibatkan pejabat UEA, 1MDB dan sejumlah bank Swiss. (Reuters/Olivia Harris)
Jakarta, CNN Indonesia -- Swiss meluaskan penyelidikannya terhadap lembaga investasi milik pemerintah Malaysia, 1Malaysia Development Berhad, 1MDB, yang sarat utang. Terdapat dua tersangka baru yang tengah diselidiki atas dugaan kesepakatan obligasi palsu.

Kantor Swiss Jaksa Agung, OAG, mengidentifikasi tersangka baru yakni dua pejabat Uni Emirat Arab, UEA, yang mengendalikan dana investasi negara yang berbasis di Abu Dhabi.

Dalam pernyataannya, OAG mengklaim memiliki bukti pengelolaan 1MDB melanggar hukum soal penggelapan uang di Swiss melalui penipuan penjualan obligasi kepada para pejabat UEA dengan uang yang disalurkan melalui sejumlah bank Swiss.
Dugaan salah urus keuangan 1MDB yang menyebabkan lembaga invetasi itu terlilit utang miliaran dolar telah mengguncang pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak. Pihak oposisi dan tokoh senior politik Malaysia, Mahathir Mohamad menyerukan Najib untuk mundur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Skandal ini semakin menguat ketika laporan dari komite parlemen Malaysia menyatakan para petinggi lembaga investasi negara itu gagal melaksanakan tanggung jawab mereka dan mantan kepala lembaga ini harus diselidiki lebih lanjut.

Penyelidikan Swiss terhadap 1MDB dibuka sejak Agustus lalu, menargetkan dua mantan pejabat Malaysia "dan sejumlah orang tak dikenal" yang diduga melakukan praktik suap, pencucian uang dan tindak pidana lainnya.

OAG menyatakan bahwa hingga US$4 miliar uang publik di Malaysia mungkin telah disalahgunakan, dengan sebagian besar uang ditransfer ke rekening Swiss yang dikendalikan oleh sejumlah mantan pejabat Kuala Lumpur dan sejumlah orang yang berbasis di UEA.
Mengenai tuduhan terbaru ini, otoritas Swiss tengah menyelidiki obligasi 1MDB yang dijual ke dana investasi UEA, yang dimaksudkan untuk membiayai sejumlah proyek pembangkit listrik di Malaysia.

OAG menduga bahwa skema pembiayaan pembangkit listrik ini mungkin saja skema penipuan.

"Pihak berwenang Swiss memiliki bukti yang merujuk kepada dugaan bahwa pendanaan semacam ini akan memberikan keuntungan bagi pihak lain, utamanya dua pejabat publik yang bersangkutan dan sebuah perusahaan yang terkait dengan industri film," bunyi pernyataan dari OAG.

Meski demikian, pemerintah Swiss tidak memberikan rincian soal tuduhan keterlibatan industri film dalam skema pendanaan ini. Namun, The Wall Street Journal melaporkan bahwa sebagian uang yang digunakan untuk membuat film "The Wolf of Wall Street", mengunakan dana yang dicuci dari 1MDB.

Secara kebetulan, film "The Wolf of Wall Street" yang dibintangi Leonardo DiCaprio ini menceritakan soal korupsi keuangan. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER