Jakarta, CNN Indonesia -- Bandara Brussels sempat dibuka sebagian setelah serangan menghebohkan dari bom bunuh diri Islamic State (IS) beberapa pekan lalu. Namun kini, tiga pekan setelah serangan itu, bandara Brussels kembali ditutup, mengutip Reuters.
Selasa (12/4) bandara itu terpaksa ditutup karena terkait tindakan mogok yang dilakukan petugas pengontrol lalu lintas udara Belgia. Alasan itu disampaikan oleh petugas resmi bandara.
"Saat ini tidak ada pengontrol lalu lintas bandara yang tersedia di bandara Brussels. Artinya tidak ada penerbangan keluar maupun masuk," demikian pernyataan resmi dari bandara Brussels.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brussels Airline menerangkan pada situsnya, "Sejak pukul 17.00 waktu Brussels, akan ada gangguan penerbangan. Saat ini situasinya belum jelas, kami akan terus memonitor situasi dan menginformasikan pada Anda tentang pembatalan penerbangan, segera setelah kami mendapat kabar lebih lanjut."
Petugas transportasi mengatakan, polisi bahkan sampai harus menutup beberapa ruas jalan di sekitar bandara. Dengan demikian, tidak ada lagi calon penumpang yang bisa keluar masuk karena jalan itu satu-satunya akses menuju ke bandara.
Sejak serangan yang menewaskan puluhan orang di Brussels, akses kereta api menuju bandara masih belum dibuka.
Belgocontrol, agensi yang menangani transportasi udara Belgia mengatakan, pihaknya sedang mencari solusi bersama serikat buruh. Masalah mereka antara lain kenaikan usia pensiun minimum.
Aksi itu juga memengaruhi bandara Charleroi. Juru bicara Vincent Grassa mengatakan, "Kami terdampak aksi itu. Tidak ada pendaratan dan lepas landas."
Bandara Brussels merupakan salah satu dari yang tersibuk di Eropa. Bandara itu dibuka kembali 3 April, secara terbatas.