Jakarta, CNN Indonesia -- Kejaksaan Agung Panama menggeledah kantor firma hukum Mosack Fonseca untuk mencari bukti aktivitas ilegal.
Mosack Fonseca yang berbasis di Panama menjadi sorotan setelah bocoran dokumen bernama “Panama Papers” dipublikasikan oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ). Panama Papers mengungkap nama-nama pesohor dunia soal harta tersembunyi mereka.
Dalam pernyataan, kepolisian Panama mengatakan mereka mencari dokumentasi yang “akan mengungkap kemungkinan digunakannya firma tersebut untuk aktivitas yang melanggar hukum.”
Mosack Fonseca dituduh atas penggelapan pajak dan penipuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi dan mobil patroli mulai berkumpul di sekitar kantor firma hukum itu sejak Selasa sore (12/4), atas perintah jaksa Javier Caravello, yang khusus menangani kejahatan terorganisasi dan pencucian uang.
Mossack Fonseca, yang mengkhususkan diri mendirikan perusahaan
offshore, tidak menanggapi permintaan komentar terkait penggeledahan ini.
Sebelumnya, salah satu pendiri Mosack Fonseca, Ramon Fonseca, mengatakan perusahaan itu tidak melanggar hukum, dan karenanya mereka tidak menghancurkan dokumen apa pun, serta semua operasi yang dilakukannya adalah legal.
Sementara itu, pemerintah banyak negara telah mulai menyelidiki kemungkinan pelanggaran oleh pengusaha atau pejabat negara yang disebut namanya dalam 11,5 juta bocoran dokumen Panama Papers.
Di Islandia, Sigmundur David Gunnlaugsson mundur dari jabatan perdana menteri karena Panama Papers menyebut istrinya memeiliki perusahaan
offshore dari dana bank Islandia yang bankrut.
Selain itu, Panama Papers juga menyebut rekan Presiden Rusia Vladimir Putin, kerabat Presiden China Xi Jinping, hingga ke pemain bola Lionel Messi dan aktor India Amitabh Bachchan.
(stu)