Jakarta, CNN Indonesia -- Arab Saudi membenarkan adanya sumbangan dari negara mereka sebesar US$681 juta untuk Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Sumbangan itu dikirim ke rekening pribadi Razak, memicu kecurigaan penggelapan dana lembaga investasi 1MDB.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir kepada kantor berita Malaysia, Bernama, di sela KTT OKI di Istanbul, Turki, pada Jumat (15/4).
"Kami menyadari adanya donasi tersebut dan itu murni donasi tanpa mengharapkan balasan. Kami juga sepenuhnya menyadari bahwa Jaksa Agung Malaysia telah menyelidiki masalah ini dan tidak menemukan adanya penyimpangan," kata Jubeir tanpa menyebutkan tujuan donasi tersebut.
Najib dituduh korupsi setelah muncul laporan di media soal rekening pribadinya yang gendut. Dia dituding "memarkir" dana lembaga investasi 1MDB di rekeningnya melalui berbagai jalur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Najib membantah tuduhan tersebut dan bersikeras uang di rekeningnya adalah donasi dari Saudi dan tidak ada hubungannya dengan 1MDB.
"Sejauh ini, yang kami ketahui, kasus ini telah ditutup," kata Jubeir lagi usai pertemuan bilateral dengan Najib di sela KTT OKI.
Namun kasus yang menimpa Najib bukan hanya uang sumbangan Saudi. Laporan media
Wall Street Journal menyebutkan, Najib menerima lebih dari US$1 miliar di rekeningnya dari dana 1MDB.
Dana itu diduga tiba di rekening Najib melalui jejaring yang kompleks di luar negeri.
Lembaga 1MDB diduga mengirim dana itu kepada sebuah perusahaan swasta bernama Aabar Investment PJS Ltd yang terdaftar didirikan tahun 2012 di British Virgin Islands dan mengalir ke beberapa perusahaan lainnya sebelum berakhir di rekening Najib.
Penyelidikan kasus ini kini melibatkan aparat di Malaysia, Amerika Serikat, Swiss, Singapura, Hong Kong dan Abu Dhabi.
(stu)