Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Indonesia Joko Widodo mendapatkan pertanyaan dari jurnalis Jerman soal hukuman mati dalam sesi jumpa pers setelah melakukan kunjungan kenegaraan dengan Kanselir Angela Merkel di Berlin, Senin (18/4).
Jurnalis itu bertanya apakah hukuman mati turut dibahas dalam pertemuan tertutup antara Presiden Jokowi dengan Kanselir Merkel.
Presiden menjawab bahwa hukum di Indonesia masih mengatur tentang hukuman mati, salah satunya untuk menghukum narapidana kasus narkoba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia saat ini hidup dalam situasi darurat narkoba. Perlu diketahui 30-50 orang mati setiap hari di Indonesia (karena narkoba)," ujar Jokowi seperti dikutip dari
Detikcom."Implementasi hukuman mati dilaksanakan sangat hati-hati dan hak hukum terpidana juga terpenuhi," tegasnya.
Dalam kunjungan kenegaraan ini, para pemimpin negara tidak secara khusus membicarakan hukuman mati, namun lebih membicarakan hak asasi manusia secara umum dan lebih intensif mengenai Aceh dan Papua di Indonesia.
Meski tak membicarakan hukuman mati, namun Kanselir Merkel berkata Jerman secara tegas menolak penerapan hukuman mati. Dalam beberapa kali kasus, Jerman mengatakan kecaman atas hukuman mati.
"Jerman menolak hukuman mati dan kami harap diusahakan di Indonesia juga tidak dilaksanakan," ujar Merkel.
Bertemu Pengusaha JermanDalam kunjungan ini, Presiden Jokowi menyempatkan diri menghadiri forum bisnis di Berlin yang dihadiri sekitar 200 pengusaha lokal. Presiden didampingi oleh Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Kepala BKPM Franky Sibarani.
Jokowi mengenang ia sering mengunjungi Jerman untuk menghadiri pameran internasional ketika masih jadi pengusaha meubel.
"Selama 15 tahun sebagai pengusaha furnitur dan eksportir furnitur, saya sering datang ke International Möbelmesse di Koelner," ucap Jokowi dalam bahasa Inggris.
Forum ini mempertemukan investor dan pemerintah kedua negara untuk membicarakan investasi jangka panjang. Kunjungan Presiden RI ke Jerman dibarengi dengan 42 delegasi pengusaha Indonesia dari berbagai bidang.
Presiden menyampaikan keinginan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama ekonomi sekaligus memberi sejumlah data bahwa Indonesia tumbuh di tengah berbagai tantangan ekonomi global. Menurut laporan
Detikcom, Jokowi berjanji untuk menyederhanakan perizinan investasi dan membuat ekonomi Indonesia lebih terbuka.
Usai dari Jerman, Presiden Jokowi akan terbang menuju London, Inggris selama dua hari, juga untuk sejumlah agenda dan pertemuan. Lalu dilanjutkan ke Belgia dan Belanda masing-masing selama satu hari.
Kunjungan keempat negara Eropa ini dilakukan Presiden untuk memenuhi undangan para pemimpin negara-negara Eropa. Tema kunjungan kerja kali ini adalah memperkuat kerjasama dengan Uni Eropa (UE) terutama di bidang ekonomi dan juga bersama-sama perkuat toleransi dan membangun perdamaian dunia.
(adt)