Laporan PBB: Kekuasaan ISIS di Libya Semakin Luas

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 11 Mar 2016 06:10 WIB
ISIS memperluas kekuasaannya atas sejumlah wilayah di Libya dan mengklaim sebagai pertahanan utama bagi Libya untuk melawan intervensi militer asing.
Ilustrasi militan ISIS (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pakar PBB pemerhati sanksi atas Libya menyatakan bahwa kelompok militan ISIS memperluas kekuasaannya atas sejumlah wilayah di Libya. ISIS juga mengklaim sebagai pertahanan utama bagi negara di kawasan Afrika Utara itu untuk melawan intervensi militer asing.

Dalam laporan tahunan mereka kepada Dewan Keamanan PBB yang dirilis pada Rabu (10/3), disebutkan juga bahwa Libya menjadi negara yang lebih menarik para militan asing terutama yang tiba melalui Sudan, Tunisia dan Turki.
Para pakar PBB juga menyatakan mereka telah menerima informasi tentang keberadaan sejumlah militer asing di Libya yang mendukung upaya untuk memerangi ISIS, namun mereka tidak memberikan rincian karena masih menginvestigasi informasi ini.

"Munculnya ISIL di Libya kemungkinan akan meningkatkan tingkat gangguan internasional dan regional, yang bisa memprovokasi polarisasi [kekuasaan] lebih lanjut, jika tidak terkoordinasi," kata para pakar PBB yang mengawasi sanksi terhadap Libya, merujuk kepada nama lain ISIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk mengantisipasinya, ISIL telah menyebarkan narasi nasionalis, menggambarkan dirinya sebagai benteng yang paling penting melawan intervensi asing," kata para pakar PBB.
Kelompok militan ISIS memanfaatkan kekosongan politik dan keamanan di Libya menyusul aksi pemberontakan pada 2011 yang menggulingkan pemimpin negara itu, Muammar Gaddafi.

Jumlah militan ISIS di Libya diperkirakan mencapai 6.000 orang. Jumlah ini merupakan peningkatan signifikan dari laporan pakar PBB pada akhir tahun lalu yang menyebutkan ISIS memiliki 2.000 hingga 3.000 militan. Laporan terbaru menyebutkan "sejumlah besar militan asing" telah tiba di wilayah Sirte yang dikuasai ISIS.

Sementara, komandan senior ISIS yang digambarkan dalam wawancara yang dirilis oleh kelompok pemantau perang SITE sebagai pemimpin baru jihadis dari cabang Libya menyatakan bahwa kelompok militan ini semakin "kuat setiap hari."

Amerika Serikat telah melakukan serangan udara di Libya yang menargetkan ISIS. Serangan udara AS di kota Derna pada November lalu berhasil menewaskan pemimpin ISIS di Libya sebelumnya, yang dikenal bernama Abu Nabil. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER