Lagi, Korut Gagal Luncurkan Rudal Balistik Jarak Menengah

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 28 Apr 2016 17:38 WIB
Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik jarak menengah, tapi gagal hanya beberapa detik setelah percobaan pada Kamis (28/4).
Ilustrasi rudal Korut. (Reuters/KCNA/Files)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik jarak menengah, tapi gagal hanya beberapa detik setelah percobaan pada Kamis (28/4).

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menjelaskan bahwa rudal jenis Musudan dengan jarak jangkauan hingga lebih dari 3.000 kilometer itu diluncurkan dari dekat kota pesisir negaranya, Wonsan, sekitar pukul 6.40 waktu setempat.

Kegagalan kali ini dianggap sebagai tanda kemunduran dari pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un. Pasalnya, pada 15 April lalu, tepatnya saat perayaan ulang tahun mendiang kakek Kim Jong-un, Kim Il Sung, peluncuran rudal serupa juga gagal dilaksanakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel yang enggan diungkap identitasnya mengatakan bahwa negaranya dan Amerika Serikat sedang menganalisa penyebab hancurnya rudal itu.

Kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan bahwa sebenarnya penembakan rudal itu tidak terdeteksi oleh radar militer Seoul karena melayang tidak cukup tinggi. Namun, peluncuran itu terpantau oleh satelit AS.

Namun, Kemenhan Korsel mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak dapat mengonfirmasi laporan itu.

Seperti dilansir Reuters, Korut sudah melakukan uji coba nuklir dan peluncuran rudal menjelang kongres langka dari partai berkuasa pada Mei mendatang. Korut mulai menimbulkan keresahan komunitas internasional sejak Januari lalu melakukan uji coba nuklir.

Beberapa laporan menyebut Korut akan kembali melakukan uji coba nuklir setelah kongres dilaksanakan.

Para analis memperkirakan kongres ini akan menjadi ajang bagi pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, untuk memperkenalkan kembali kebijakan politik byongjin.

Byongjin sendiri berarti “tekanan berkelanjutan” yang dalam hal ini maksudnya adalah untuk pembangunan ekonomi dan kemampuan nuklir. 

Byongjin merupakan kelanjutan dari kebijakan Songun atau keutamaan militer yang diusung oleh ayahnya, Kim Jong-il. Songun pun merupakan tindak lanjut dari kebijakan Juche, ideologi fundamental Korut yang menggabungkan Marxisme dan nasionalisme ekstrem. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER