Pelayaran Kapal Pesiar Pertama AS ke Kuba Tiba di Havana

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 03 Mei 2016 11:20 WIB
Ratusan turis Kuba dan AS turun dari kapal dengan haru usai mengarungi lautan menuju Havana, pelayaran pertama antara kedua negara dalam beberapa dekade.
Ratusan turis Kuba dan AS turun dari kapal dengan haru usai mengarungi lautan menuju Havana, pelayaran pertama antara kedua negara dalam beberapa dekade. (Reuters/Alexandre Meneghini)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan turis Kuba dan Amerika Serikat turun dari kapal pesiar dengan penuh rasa haru setelah berhasil mengarungi lautan menuju Havana, pelayaran pertama antara kedua negara dalam beberapa dekade.

Kapal pesiar Adonia milik Carnival Corps tersebut membawa 700 penumpang. Armada itu membelah perairan dan bersandar di Havana Bay pada Senin (2/5), hanya berselang beberapa pekan setelah Presiden AS, Barack Obama, menginjakkan kaki di pelabuhan itu dalam satu kunjungan bersejarah yang dianggap tonggak perbaikan hubungan kedua negara.

Para pengunjung terlihat terperangah melihat ruas-ruas jalan di Kuba yang sudah direnovasi bagi pejalan kaki. Mereka disambut gegap gempita dengan alunan musik Kuba dan tari salsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pemandu wisata, beberapa pelancong itu nantinya akan menikmati kehidupan malam di Havana setelah menyaksikan kabaret Tropicana.

Namun, bagi salah satu turis kelahiran Kuba, Anna Garcia, momen ini bukan sekadar liburan.

"Saya gugup dan bersemangat di saat bersamaan. Saya meninggalkan Kuba 48 tahun lalu, ketika saya berumur enam tahun. Jadi, bayangkan saja semua yang saya rasakan sekarang," ujar Garcia seperti dikutip Reuters.

Perjalanan ini tak mudah bagi Garcia. Selama ini, Kuba masih menerapkan kebijakan, bagi semua orang yang lahir di Kuba tidak boleh keluar masuk negara komunis itu.

Banyak warga Kuba yang mengarungi lautan berbahaya untuk mencapai AS akhirnya diasingkan dan menjadi imigran tak jelas nasibnya.

Pelayaran itu nyaris batal sebelum akhirnya Kuba sepakat mencabut larangan tersebut. Keputusan tak biasa di bawah tekanan ini dianggap sebagai sinyal perubahan di Kuba.

Tak ayal, pelayaran ini juga meninggalkan kesan mendalam bagi orang lain yang ada di dalamnya, termasuk Arnaldo Perez. Ia adalah warga Kuba-Amerika yang bekerja sebagai penasihat umum Carnival. Perez menjadi orang pertama yang turun dari kapal, bersalaman, serta berpelukan dengan warga lokal.

"Ini sangat spesial bagi saya karena ini pertama kalinya warga Kuba-Amerika diizinkan pulang melalui laut," katanya.

Adonia sendiri merupakan kapal AS pertama yang berlayar dari negara itu menuju Kuba sejak revolusi Fidel Castro pada 1959, meskipun sebenarnya ada beberapa pelayaran di bawah pemerintahan Presiden Jimmy Carter di akhir 1970-an.

Obama dianggap menorehkan perubahan dramatis dalam hubungan AS dan Kuba. Kedua negara memperbaiki hubungan diplomatik dengan kesepakatan pada isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, seperti lingkungan, layanan pos, dan penerbangan langsung.

Kini, perbincangan masih terus bergulir pada isu-isu yang membuat kedua negara berseteru, mulai dari buronan, kerugian akibat embargo, hingga masalah pangkalan Angkatan Laut AS di Guantanamo.

Obama mendesak Kongres untuk mencabut embargo dan pelarangan kunjungan. Namun, upaya Obama ini dianggap sia-sia.

"Jadwal pelayaran ini merupakan hal yang tak berguna dari upaya daratan, laut, dan udara dari Obama untuk memperkuat perubahan kebijakannya. Tujuannya adalah untuk membuat inisiatif ini besar dan kuat sehingga sulit ditentang," kata Presiden Dewan Ekonomi dan Perdagangan AS-Kuba, John Kavulich.

Pelayaran ke Kuba diharapkan dapat mendatangkan keuntungan hingga US$300 juta bagi perusahaan dan hanya US$88 juta bagi Kuba pada 2016-2017. Angka itupun hanya dapat tercapai jika semua permohonan perusahaan pelayaran dikabulkan oleh Kuba. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER