Eks-Agen FBI Akui Curi Rp1,7 M Uang Sitaan Penjualan Narkoba

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 03 Mei 2016 16:42 WIB
Mantan agen FBI mengakui bahwa ia mencuri uang hasil sitaan kasus penjualan narkoba sebesar Rp1,7 miliar untuk membeli dua mobil sport.
Ilustrasi gedung FBI. (/Getty Images/Joe Raedle)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan agen FBI, Scott M. Bowman, akhirnya mengakui bahwa ia mencuri uang hasil sitaan kasus penjualan narkoba sebesar US$136 ribu atau setara Rp1,7 miliar untuk membeli dua mobil sport dan membiayai operasi kecantikan istrinya.

Pria yang pernah ditugaskan di biro FBI Los Angeles ini juga mengakui pernah membuat laporan palsu dan merusak barang bukti untuk menutupi tindakannya.

Bowman sudah dinyatakan bersalah oleh Hakim Distrik Amerika Serikat, Jesus G. Bernal. Merujuk pada siaran pers dari Kementerian Kehakiman, sidang pembacaan hukuman bagi Bowman akan diselenggarakan pada 15 Agustus mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengacara Bowman, James Spertus, mengatakan bahwa kliennya akan bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang ia lakukan.

"Bowman sudah membayar harga mahal untuk kesalahan yang dia perbuat," ucap Spertus seperti dikutip CNN, Selasa (3/5).

Kasus ini bermula ketika Bowman tergabung dalam pasukan tugas untuk memberantas geng narkoba di San Bernardino, Los Angeles. Pada 2014, Bowman mencuri uang yang disita dalam salah satu operasi penangkapan.

Setelah itu, Bowman membuat laporan palsu dan juga memalsukan tanda tangan, lantas meminta petugas kepolisian yang ditugaskan dalam pasukan tersebut untuk berbohong jika ditanya oleh penyelidik.

Uang itu kemudian ia gunakan untuk membeli barang-barang pribadi. Lebih dari US$43 ribu digunakan untuk membeli mobil Dodge Challenger, US$27.500 untuk Scion FRS, serta US$26.612 untuk memodifikasi kedua mobil itu.

Sementara itu, istrinya juga memakai US$15 ribu uang sitaan itu untuk biaya menjalani operasi kecantikan.

Selama proses peradilan Bowman, setidaknya satu kasus kriminal yang harusnya ia tangani terbengkalai. Belum diketahui apakah akan ada kasus yang terkena dampak jika nanti keputusan pengadilan sudah dibacakan.

Setelah Bowman mengakui kesalahannya, Direktur FBI di Los Angeles, James Struyk, melaporkan kasus ini ke Inspektorat Jenderal Kementerian Kehakiman.

"Karena Bowman sudah bertanggung jawab atas kesalahanannya dengan mengaku bersalah, publik harus mengetahui bahwa personel FBI memiliki standar tinggi dan kesalahan apapun akan ditindak sangat serius," katanya. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER