Jakarta, CNN Indonesia -- Pada tahun lalu, ISIS menjadikan gedung amfiteater Romawi di Palmyra, Suriah, sebagai arena eksekusi mati 25 sandera. Kini, tepatnya pada Kamis (5/5), bangunan kuno itu kembali menjadi gedung pertunjukan.
Satu orkestra Rusia, Mariinsky, mengadakan konser kejutan hanya berselang satu bulan setelah pasukan udara negaranya membantu pemerintah Suriah merebut kembali kota bersejarah itu.
Konser itu dipandu langsung oleh Valery Gergiev, kerabat dekat dari Presiden Rusia, Vladimir Putin. Di jajaran pemegang instrumen, terdapat pemain selo bernama Sergei Roldugin yang juga dekat dengan Putin. Namanya tercantum dalam laporan Panama Papers, tapi ia membantah segala tuduhan yang diarahkan kepadanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum konser dimulai, Putin memberikan kata sambutan melalui sambungan telepon video dari kediamannya di Black Sea, Sochi, Rusia. Ia menekankan bahwa terorisme adalah wabah berbahaya yang harus dibasmi.
"Keadaan sekarang ini menyebabkan ketidaknyamanan dan bahaya bagi semua orang, berada di sebuah negara berperang di mana pertempuran masih berlangsung. Semua membutuhkan kekuatan besar dan keberanian pribadi kalian semua. Terima kasih banyak," katanya, dikutip
Reuters.
Menyambut pernyataan Putin, Gergiev menjabarkan bahwa konser ini merupakan simbol protes terhadap kebiadaban dan kekerasan militan ISIS yang menghancurkan sebagian peninggalan sejarah di Palmyra dan menjadikan amfiteater Romawi di sana sebagai medan eksekusi.
Beberapa warga lokal dan personel militer Rusia dan Suriah pun duduk bersama menikmati alunan musik yang dipersembahkan oleh Orkestra Mariinsky.
Sebelumnya, Rusia juga manyatakan akan membantu merestorasi situs bersejarah UNESCO itu setelah berhasil membantu pasukan pemerintah Suriah merebut kembali Palmyra dari tangan ISIS, pada Maret lalu.
Konser ini sekaligus mengharumkan kembali nama Gergiev. Namanya menjadi sorotan ketika memimpin Orkestra Mariinsky bermain di depan gedung parlemen Republik South Ossetia pada Agustus 2008 lalu, setelah pasukan Rusia berhasil mengalahkan tentara Georgia dalam perang pendek di wilayah itu.
(vga)