Jakarta, CNN Indonesia -- Kongres pertama Partai Pekerja Korea Utara setelah 36 tahun menghasilkan gelar baru untuk Kim Jong Un, pemimpin tertinggi negara pariah tersebut. Kim kini mendapatkan gelar Ketua Partai Pekerja, kian memantapkan kepemimpinannya di Korut.
Posisi baru ini, seperti dikutip AFP pada Senin (9/5), diumumkan oleh Kim Yong-Nam, kepala negara Korut, disaksikan oleh ratusan jurnalis asing yang sangat jarang diundang ke acara resmi negara tersebut.
Kim yang merupakan pemimpin generasi ketiga di Korut menggantikan ayahnya, Kim Jong Il, yang meninggal dunia tahun 2011, sebelumnya menjabat sebagai sekretaris pertama partai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau telah meninggal dunia, Kim Jong Il menempati posisi abadi sekretaris jenderal Partai Pekerja. Sementara pendiri negara itu, Kim Il Sung, menjadi presiden abadi Korut kendati telah meninggal dunia tahun 1994.
Posisi baru Kim Jong Un ini sebenarnya telah diprediksi oleh para pengamat. Dengan posisi barunya ini, Kim kian memantapkan posisinya sebagai pemimpin yang tidak tergantikan di negara itu.
Di bawah kepemimpinannya, Korut masih tetap menjadi negara tertutup yang memegang teguh paham komunis. Dalam Kongres tersebut, Korut menegaskan tidak akan mengendurkan pengembangan senjata nuklir mereka, kendati menuai kecaman dan sanksi internasional.
Korut melakukan langkah yang langka yaitu mengundang ratusan jurnalis asing. Reuters menuliskan, sebanyak 128 jurnalis dari seluruh dunia diundang untuk melakukan tur di negara itu. Sebanyak 30 di antaranya diperbolehkan masuk menyaksikan Kongres pada Senin sore di gedung Rumah Budaya 25 April, namun hanya beberapa menit, setelah sebelumnya diperiksa selama tiga jam.
Seorang jurnalis BBC ditangkap dan diusir dari negara itu karena dituding memberitakan "kebohongan dan pengaburan fakta". Jurnalis bernama Rupert Wingfield-Hayes itu dilarang mengunjungi Korut lagi dan medianya juga tidak boleh meliput di negara itu lagi.
Wingfield-Hayes yang tidak bisa masuk menyaksikan Kongres ditangkap karena memberitakan soal kunjungan ke sebuah rumah sakit di Pyongyang. Dalam pemberitaannya, dia mengatakan pasien di dalamnya terlihat palsu dan dokternya juga seperti aktor.
(den)