Trump Tak Akan Larang Wali Kota London yang Muslim Masuk AS

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 10 Mei 2016 10:36 WIB
Donald Trump mengaku tak akan melarang Sadiq Khan, Wali Kota London yang merupakan seorang Muslim, untuk memasuki Amerika Serikat.
Donald Trump mengaku tak akan melarang Sadiq Khan, Wali Kota London yang merupakan seorang Muslim, untuk memasuki Amerika Serikat. (Reuters/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, pernah menyerukan agar warga Muslim dilarang memasuki AS. Namun, setelah Sadiq Khan, yang merupakan seorang Muslim, terpilih sebagai Wali Kota London, Trump menyatakan akan memberikan pengecualian kepada Khan.

"Akan selalu ada pengecualian," kata Trump kepada The New York Times pada Senin (9/5) ketika ditanya soal apakah dia akan melarang Khan memasuki AS.

Trump mengaku senang Khan terpilih sebagai wali kota, sembari menambahkan, "Pemimpin adalah contoh. Jika dia bekerja dengan baik, maka ini akan menjadi hal yang hebat."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump menyerukan larangan Muslim memasuki AS usai serangan kelompok militan Islam di Paris dan California tahun lalu. Larangan itu memicu kecaman keras dari kelompok pemerhati HAM, para rivalnya dari Demokrat dan bahkan dari saingannya di Republik, karena dinilai kontraproduktif, bersifat memecah belah dan bertentangan dengan nilai-nilai Amerika.

Khan, 45, dari Partai Buruh terpilih sebagai Wali Kota London pada Sabtu (7/5) setelah mengalahkan rivalnya, Zac Goldsmith dari Partai Konservatif. Dalam kampanye, Goldsmith dinilai meluncurkan kampanye hitam, dengan menuduh Khan memiliki pandangan anti-Semitisme dan ekstremisme.

Kampanye Goldsmith ini bahkan didukung oleh Perdana Menteri David Cameron yang menyatakan Khan dekat dengan sejumlah orang yang memiliki pandangan ekstremisme.

Terkait dengan taktik para politisi Konservatif ini, Khan menyatakan kepada surat kabar Observer Inggris, "Mereka menggunakan rasa takut dan sindiran untuk mencoba untuk mengubah kelompok etnis dan agama yang berbeda terhadap satu sama lain, sesuatu dari pedoman Donald Trump."

Dalam wawancara dengan majalah Time, Khan menyatakan dia ingin pergi ke Amerika Serikat untuk melihat berbagai program menarik yang diterapkan Wali Kota New York dan Chicago.
Dalam wawancara itu, Khan berkelakar ia harus mengunjungi AS sebelum Januari tahun depan, untuk mengantisipasi larangan Trump jika Trump memenangi pemilu pada November mendatang.

"Jika Donald Trump menjadi presiden saya tidak akan pergi ke sana [AS] karena keyakinan saya, yang berarti saya tidak dapat bertukar pikiran dan ide dengan para wali kota AS," kata Khan. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER