Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang hakim Meksiko memutuskan bahwa gembong narkotik, Joaquin "El Chapo" Guzman, dapat diekstradisi untuk diadili di Amerika Serikat. Keputusan hakim ini terjadi hanya beberapa hari setelah Guzman dipindahkan ke sebuah penjara di perbatasan AS.
Kementerian Luar Negeri Meksiko menyatakan dalam pada Senin (9/5) bahwa pihaknya telah menerima pemberitahuan dari keputusan hakim, sembari menambahkan bahwa setelah menerima berkas kasus, Kemlu Meksiko memiliki waktu 20 hari kerja untuk menganalisis dan memutuskan masalah tersebut.
Identitas hakim yang setuju mengekstradisi Guzman tidak dipublikasikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guzman dipindahkan ke sebuah penjara di Ciudad Juarez di perbatasan utara Meksiko pada Sabtu (7/5). Pemindahannya ini semakin memperkuat indikasi ekstradisi Guzman ke AS. Seorang pejabat keamanan senior Meksiko bahkan memperkirakan Guzman akan diekstradisi ke AS pada pertengahan tahun ini.
Pemimpin Kartel Sinaloa ini sempat menjadi buron selama bertahun-tahun, hingga tertangkap oleh Marinir Meksiko pada Februari 2014. Guzman kemudian melarikan diri melalui sebuah terowongan bawah tanah yang digali dari selnya pada Juli 2015, mempermalukan otoritas Meksiko.
Guzman dapat kembali dibekuk pada Januari 2016 dan Presiden Enrique Pena Nieto menyatakan pihaknya segera melakukan sejumlah langkah pengamanan untuk memastikan agar Guzman diekstradisi sesegera mungkin.
Dalam sebuah wawancara radio, Eduardo Guerrero, kepala penjara federal Meksiko, membantah bahwa pemindahan Guzman terkait dengan upaya ekstradisinya ke AS. Guerrero memaparkan bahwa tahanan yang menunggu ekstradisi akan dikirim ke lapas Hermosillo di wilayah barat laut Meksiko, dan bukan ke Ciudad Juarez.
Hingga kini belum jelas alasan Guzman dipindahkan ke Ciudad Juarez, penjara federal dengan tingkat terendah menurut laporan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada 2015, berdasarkan sejumlah faktor termasuk kegiatan ilegal dan insiden kekerasan.
Guzman menghadapi berbagai tuntutan, mulai dari pencucian uang, perdagangan narkotik, penculikan, hingga pembunuhan di beberapa kota, termasuk Chicago, Miami, Brooklyn, Manhattan, dan New York.
Pengacara El Chapo, Juan Pablo Badillo, mengatakan bahwa situasi hukum kliennya itu masih diproses. Sehingga, ekstradisi Guzman dalam waktu dekat ini merupakan suatu pelanggaran hak asasi manusia.
Badillo merinci sembilan banding terhadap ekstradisi Guzman yang statusnya masih tertunda. Namun, para pejabat pemerintah menilai bahwa keputusan mengekstradisi Guzman merupakan hak presiden.
Meski demikian, sumber pemerintahmemperkirakan tidak ada keputusan ekstradisi terhadap Guzman selama beberapa pekan ke depan.
(ama)