Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Demokrat, Bernie Sanders berhasil mengalahkan rivalnya, Hillary Clinton, dalam pemungutan suara primer Virginia Barat pekan ini.
Dilaporkan Reuters pada Selasa (10/5), kekalahan Clinton, yang sejauh ini memimpin dalam perebutan delegasi Demokrat, diperkirakan karena warga di kota penghasil batu bara ini pesimistis Clinton mampu meningkatkan situasi ekonomi. Kekalahan ini juga menjadi pertanda Clinton akan sulit meraih dukungan di negara-negara bagian yang mengandalkan sektor industri.
Kemenangan Sanders, 74, memperlambat laju Clinton dalam pengumpulan delegasi menuju penetapan capres Demokrat. Meskipun demikian, Clinton hingga kini masih menjadi kandidat terkuat Demokrat menuju pemilu pada November mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum pemungutan suara primer di West Virginia, Clinton telah mengantongi 2.228 delegasi dari 2.383 delegasi Demokrat yang diperebutkan. Jumlah delegasi yang dihimpun Clinton termasuk 523 super delegasi, yakni anggota elite partai yang bebas memilih kandidat.
Sementara Sanders mengantongi 1.454 delegasi, termasuk 39 super delegasi. Primer di West Virginia akan memperebutkan 29 delegasi.
Meski kalah jauh dari Clinton, Sanders berjanji akan meneruskan kampanyenya hingga konvensi Demokrat pada 25-28 Juli mendatang di Philadelphia. Sanders kerap kali menyatakan kepada para pendukungnya bahwa jajak pendapat menunjukkan kemungkinan Sanders mengalahkan Donald Trump lebih tinggi ketimbang kemungkinan Clinton mengalahkan taipan real estate itu.
Sementara di kubu Republik, Donald Trump tak terbendung dalam primer di West Virginia dan Nebraska, karena menjadi satu-satunya kandidat capres dari Republik. Kandidat kontroversial ini kini tengah berupaya menggalang suara penuh dari partainya sendiri.
Menghadapi Trump, Clinton harus memenangkan dukungan di sejumlah negara bagian kelas pekerja AS, seperti Ohio dan Pennsylvania.
Menjadi satu-satunya kandidat capres Republik, Trump, 69, menyindir Clinton yang masih harus bertarung memperebutkan delegasi dengan Sanders. Trump menyebut Clinton tak mampu "mencapai kesepakatan" dengan mengalahkan Sanders.
Clinton, 68, tak menghiraukan sindiran Trump, termasuk sebutan "Hillary Bengkok" yang kerap kali ditujukan kepadanya. Terkait hal ini, Hillary berjanji untuk mengkritik kebijakan Trump.
(ama)