Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah perdebatan selama bertahun-tahun, parlemen Italia akhirnya memberi lampu hijau bagi pembentukan serikat pekerja gay.
Pada Rabu (11/5), parlemen di bawah Perdana Menteri Matteo Renzi melakukan pemungutan suara, dan hasilnya menunjukkan 369 melawan 193 suara.
Dilansir
CNN, hingga hasil pemungutan suara diumumkan, Italia menjadi negara Barat terakhir yang menolak melegalkan hubungan sesama jenis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya upaya pelegalan serikat pekerja gay di Italia terhalang oleh kelompok konservatif dan gereja katolik Roma yang memiliki pengaruh signifikan di negara itu.
Setelah keputusan parlemen, ikon kota Roma seperti Colosseum dan Trevi Fountain dihiasi lampu warna pelangi, yang mewakili kelompok LGBT, merayakan keputusan bersejarah ini.
"Hari ini adalah perayaan untuk semua orang. Untuk mereka yang akhirnya diakui," kata Renzi dalam akun Facebook-nya.
"Untuk mereka yang tidak bisa tidur malam ini, mereka yang setiap harinya membayangkan di mana mereka akan merayakan, untuk mereka yang tidak bisa menunggu lagi,” tambahnya.
 Pengguna Twitter mengunggah foto Colosseum setelah keputusan parlemen Italia. (https://twitter.com/yaycalzona) |
Renzi juga secara khusus menyebut nama Alessia Bellini, anggota dewan Florence, yang mengaku sebagai homoseksual dan meninggal pada 2011 setelah berjuang mengalahkan kanker.
"Setiap jamnya saya selalu mengenang Alessia," kata Renzi. "Dan itu cukup untuk saya. Karena hukum dibuat untuk masyarakat, bukan ideologi. Untuk orang-orang yang mencintai, bukan menyerukan."
"Mari tulis halaman baru Italia yang kita inginkan. Kami melakukannya melalui keyakinan pemilihan karena tidak mungkin akan terus ditunda setelah bertahun-tahun gagal. Kami melakukannya dengan sungguh-sungguh dan keberanian, tapi kami sekarang melakukannya karena Italia tidak mungkin terus menunda segalanya."
(stu)