Perintah Penutupan Metro sebelum Serangan Belgia Salah Kirim

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 13 Mei 2016 14:01 WIB
Email perintah penutupan stasiun metro di Brussels sebelum terjadinya ledakan dalam rangkaian serangan di Belgia ternyata tidak sampai ke otoritas berwenang.
Baru setelah ledakan terjadi pada 09.11 pagi dan menewaskan 16 orang lainnya, stasiun dan jaringan metro akhirnya ditutup. Stasiun Maelbeek dibuka kembali pada 25 April, lebih dari satu bulan setelah serangan terjadi. (Reuters/Yves Herman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Surat elektronik perintah penutupan stasiun metro di Brussels tepat sebelum terjadinya ledakan dalam rangkaian serangan di ibu kota Belgia ternyata tidak sampai ke otoritas berwenang. Hal ini terungkap oleh komisi parlemen yang dibentuk untuk menyelidiki rangkaian serangan bom bunuh diri di Brussels pada 22 Maret lalu.

Menurut laporan rujukan CNN tersebut, petugas kepolisian di stasiun Metro Maelbeek itu sebenarnya sudah diperingati mengenai ancaman teror sekitar satu jam sebelumnya, tepatnya setelah terjadi ledakan ganda di bandara Zaventem.

Lima menit setelah ledakan di bandara yang menewaskan 16 orang, sekitar pukul 08.03 pagi waktu setempat, kepala kepolisian jalur kereta Brussels, Jo Decuyper, diinformasikan oleh militer bahwa ada bom bunuh diri di Zaventem.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komisi parlemen kemudian mendengar bahwa peringatan federal untuk menutup semua stasiun metrro di Brussels sudah dirilis oleh Pusat Krisis Federal Belgia sejak 08.50 pagi. Namun, pesan itu tidak pernah sampai ke otoritas berwenang.

Sekitar 17 menit kemudian, atau pukul 09.07 pagi, kepolisian federal akhirnya mengirim surel langsung kepada Decuyper untuk menutup jaringan metro Brussels hingga siang. Namun menurut Decuyper, perintah itu dikirim ke surel pribadinya dan ia tidak melihatnya hingga serangan terjadi.

Decuyper kemudian mengatakan bahwa walaupun ia melihat surel itu, tidak akan berpengaruh apa-apa. Pasalnya, dibutuhkan waktu "setidaknya 30 menit" untuk mengevakuasi jaringan metro.

Baru setelah ledakan terjadi pada 09.11 pagi dan menewaskan 16 orang lainnya, stasiun dan jaringan metro akhirnya ditutup. Stasiun Maelbeek dibuka kembali pada 25 April, lebih dari sebulan setelah serangan terjadi. 

Kaitan dengan serangan di Paris

Hingga kini, proses penyelidikan masih terus berlangsung. Penyelidik mengatakan bahwa pelaku serangan di Brussels merupakan jaringan ISIS sama dengan dalang di balik teror di Paris pada November lalu.

Penyelidik Belgia mengatakan bahwa jaringan ini sebenarnya berencana menyerang kembali Perancis. Namun mereka mengganti targetnya ketika penyelidik Perancis mulai mengepung pelaku serangan Paris.

Serangan di Brussels ini pun terjadi hanya berselang empat hari setelah penangkapan Salah Abdeslam, tersangka kunci dari teror Paris.

Warga Perancis kelahiran Belgia itu kini menjalani proses hukum di pengadilan Paris atas tuduhan keterlibatan dalam aksi teroris berupa pembunuhan, dan ambil bagian dalam aktivitas organisasi teror.

Sementara itu, seorang warga Swedia, Ossama Krayem, juga diadili dengan tuduhan hubungan dengan serangan Brussels dan Paris. Para hakim Belgia menyebut Krayem "omnipresent" selama kedua plot serangan itu terjadi.

Mohamed Abrini, warga Belgia-Maroko, juga ditahan di Brussels bulan lalu atas tuduhan berhubungan dengan kedua serangan. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER