Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump tampil dengan pembawaan yang lebih kalem dalam pertemuannya dengan sejumlah pejabat dan politisi senior Partai Republik pekan ini. Perubahan sikap Trump ini terjadi di tengah upayanya menggalang dukungan penuh dari partainya menuju konvensi Juli mendatang.
Pertemuan Trump dengan para pejabat dari Republik, termasuk Ketua DPR AS, Paul Ryan, digelar pada Kamis (12/5) di Capitol Hill. Dalam pertemuan itu, Trump yang merupakan satu-satunya kandidat capres dari partai konservatif ini, mendengarkan dengan tenang pendapat tokoh Republik yang khawatir akan sikap Trump yang kerap melemparkan komentar kontroversial.
Salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan itu, seperti dilaporkan
Reuters, adalah upaya Republik untuk menggalang dukungan dari pemilih Hispanik maupun keturunan imigran Amerika Latin. Pasalnya, Trump pernah menyatakan bahwa imigran dari Meksiko hanyalah penjahat dan pemerkosa di AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, taipan real-estate ini juga pernah bersumpah akan membangun dinding di sepanjang perbatasan untuk menghalau imigran ilegal. Trump sesumbar bahwa dinding yang dibangun akan dibiayai Meksiko dan sebanyak 11 imigran ilegal di AS juga akan dideportasi.
Tak hanya soal imigran Meksiko, Trump juga pernah menyerukan pelarangan bagi umat Muslim memasuki AS. Sumber yang dekat dengan pertemuan tertutup itu juga menyebutkan bahwa defisit anggaran AS dan utang termasuk dalam isu yang dibahas.
Namun, berbagai komentar kontroversial yang biasanya disampaikan Trump dengan nada tinggi, sepertinya tidak terlihat dalam pertemuan tersebut.
"Seluruh pembahasan sangat padat, wajar dan diskusi berlangsung hangat dan solutif," kata Orrin Hatch, Senator Utah.
"Saya pikir Anda akan melihat dia [Trump] bisa menjadi lebih baik dan lebih baik seiriing berjalannya waktu," ujarnya.
Pernyataan bersamaPertemuan khusus antara Trump dengan Ryan berlangsung selama satu jam penuh. Ryan, politisi yang dihormati di kalangan Republik, hingga kini belum menyatakan dukungannya atas pencalonan Trump.
"Ini adalah pertemuan pertama kami, tapi ini merupakan langkah yang sangat positif terhadap upaya persatuan," kata Ryan dan Trump dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis usai pertemuan keduanya.
Dalam wawancara dengan
Fox News, Trump menyatakan pertemuannya dengan Ryan berjalan baik dan memaparkan keduanya menyetujui sebagian besar isu keamanan perbatasan, perdagangan dan peningkatan militer AS.
Ryan tidak menampik pernyataan Trump, tetapi menuturkan bahwa masih banyak persoalan yang perlu dibahas keduanya. "Tidak ada rahasia bahwa Donald Trump dan saya memiliki perbedaan. Kami berbicara tentang perbedaan-perbedaan itu hari ini. Saya percaya kami memulai upaya awal untuk bersatu," ujarnya.
Sebelumnya, Ryan dan Kepala Komite Nasional Republik, Reince Priebus secara terbuka mengecam seruan Trump yang melarang Muslim memasuki AS. Menurut Ryan, seruan itu "tidak mencerminkan kami" dan melanggar Konstitusi.
Ryan, yang diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2020 atau setelahnya, mencatat bahwa pertemuannya dengan Trump mewakili sejumlah pejabat konservatif dan yakin Trump akan mampu meraih dukungan baru untuk Republik.
"Meski kami saling jujur tentang perbedaan kami, kami mengakui bahwa terdapat sejumlah kesamaan penting. Kami akan menggelar diskusi lanjutan, tetapi tetap yakin ada kesempatan besar untuk menyatukan partai dan menang pada musim gugur ini. Kami benar-benar berkomitmen untuk bekerja sama mencapai tujuan itu," bunyi pernyataan bersama Trump dan Ryan, dikutip dari
CNN.
Pekan ini, Trump juga terlihat melunak, dengan mengklarifikasi seruannya soal pelarangan Muslim memasuki AS. Pada Rabu (11/5), Trump menyatakan bahwa seruan kontroversial yang terlontar pada Desember lalu, hanya merupakan sebuah saran.
Selain itu, Trump
mengaku terbuka atas kemungkinan penaikan pajak untuk warga kaya AS, bertentangan dengan janji sebelumnya bahwa dia akan mendukung keringanan pajak yang luas untuk semua sektor, termasuk bisnis dan rumah tangga. (ama)