Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara mengizinkan kapal layar Rusia untuk melanjutkan perjalanannya setelah dua hari dilarang berlayar dan kelima krunya ditahan untuk diinterogasi oleh otoritas Pyongyang. Menurut seorang diplomat Rusia, Korut mengakui penahanan itu kekeliruan.
Kapal tersebut sedang dalam perjalanan dari Pelabuhan Pusan, Korea Utara, menuju Vladivostok, Rusia, pada Jumat (13/5), ketika tiba-tiba dihalau di sekitar 80 mil lepas pantai zona ekonomi Korut.
Diplomat Rusia mengatakan kepada kantor berita
TASS bahwa ada lima orang di dalam kapal itu. Mereka baru saja mengikuti kompetisi internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, juru bicara klub berlayar Seven Feet menegaskan bahwa jalur pelayaran kapal itu berada di zona ekonomi netral.
Awak kapal penangkap ikan Korut melihat citra yang mengidentifikasi adanya warga Korsel di dalamnya. Kapal itu akhirnya ditarik ke arah pantai.
"Kapal itu sangat kecil, hanya sekitar 8,5 meter. Sangat mudah ditarik," ujar juru bicara Seven Feet.
Staf misi diplomatik Rusia pun berusaha menggali informasi mengenai insiden itu dan terus berupaya menghubungi master kapal. Di saat bersamaan, para diplomat juga terus mendesak Korut untuk memberikan klarifikasi alasan penahanan kapal.
Akhirnya pada Minggu (15/5), Kementerian Luar Negeri Korut menginformasikan kepada diplomat Rusia di Pyongyang mengenai keputusan untuk membebaskan kapal pesiar tersebut.
(ama)