Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pebisnis Amerika Serikat, Paul Salo, berencana menggalang dana hingga US$300 ribu atau setara Rp3,9 miliar untuk merekayasa ulang serangan 9/11 demi membuktikan kebenaran segala teori konspirasi terkait insiden itu.
Setelah peristiwa runtuhnya World Trade Center pada 2001 lalu itu, teori konspirasi memang mulai bermunculan. Menurut beberapa pihak, momen runtuhnya bangunan itu seperti kehancuran yang direkayasa.
Melalui video di kanal
YouTube, Salo yang kini sudah menetap di Thailand lantas menjabarkan gagasan dari proyek ini. Intinya, ia ingin membeli sebuah pesawat Boeing 747 dengan kotak hitam yang masih berfungsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat itu akan diisi bahan bakar penuh, kemudian menabrakkannya ke satu menara dengan kecepatan sekitar 800 kilometer perjam.
"Kita akan membeli bangunan yang akan dihancurkan di pinggiran kota, di tempat yang aman, dan tidak akan melukai siapapun. Kita tabrakkan pesawat bermuatan penuh dengan kecepatan 500 mil perjam ke bangunan itu menggunakan autopilot untuk mengetahui apa yang terjadi pada bangunan itu," ujar Salo dalam video itu, seperti dikutip
The Independent.
Menurutnya, proyek ini akan menunjukkan banyak hal mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden pada 11 September itu.
"Jelas, jika ada lubang asap di gedung itu dan tidak ada sesuatu yang terjadi, kalian akan tahu itu kejadian bohong. Kita akan melihat fisika bekerja," tuturnya.
Salo menyadari adanya kemungkinan pihak-pihak yang akhirnya kecewa dengan hasil akhirnya. "Namun, kita berhak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," katanya.
(den)