Eks Penyidik Menduga Pesawat EgyptAir Jatuh karena Bom

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mei 2016 17:25 WIB
Pesawat EgyptAir hilang kontak dalam penerbangan dari Paris menuju Kairo pada Kamis dini hari. Belum diketahui keberadaan pesawat tersebut.
Pesawat EgyptAir hilang kontak dalam penerbangan dari Paris menuju Kairo pada Kamis dini hari. Belum diketahui keberadaan pesawat tersebut. (Ilustrasi/Reuters/Amr Abdallah Dalsh)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belum banyak yang diketahui soal hilangnya pesawat EgyptAir dalam penerbangan dari Paris menuju Kairo. Berbagai wacana bermunculan, salah satunya soal penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Seorang pejabat maskapai EgyptAir kepada Reuters mengonfirmasi bahwa pesawat itu hilang karena jatuh, kendati belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Mesir.

"Teori yang muncul, pesawat hancur dan jatuh kini telah dikonfirmasi setelah dilakukan pencarian awal dan setelah pesawat itu tidak tiba di bandara terdekat," kata sumber yang menolak disebut namanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puing pesawat masih belum ditemukan. Pencarian dilakukan oleh armada udara dan laut Mesir, Yunani dan Perancis. Seorang saksi mata mengaku melihat kobaran api di udara, sekitar 130 mil laut selatan pulau Karpathos, Yunani.

Sumber Reuters mengatakan, "semua penyebab bencana ini masih terbuka, entah karena kesalahan teknis yang parah atau tindak terorisme atau ada sebab lainnya. Hal ini bisa diketahui setelah kami memeriksa puing pesawat dan mendapatkan kotak hitam."

Pesawat dengan nomor penerbangan MS804 itu hilang kontak di wilayah perairan sekitar 280 km dari pantai Mesir di ketinggian 37 ribu kaki.

Pesawat dibom?

Sementara itu mantan presiden biro penyidik kecelakaan udara Perancis, BEA, Jean-Paul Troadec, dalam wawancara dengan media Europe 1 menduga pesawat berpenumpang dan kru 66 orang itu hancur karena dibom.

"Ada kemungkinan besar ledakan di kabin akibat bom atau pengebom bunuh diri. Teori kecelakaan akibat kerusakan teknis saat cuaca buruk, memang mungkin terjadi tapi tidak terlalu besar kemungkinannya. Kita juga bisa menduga pesawat jatuh karena rudal, seperti yang terjadi pada pesawat Malaysia Airlines pada Juli 2014," kata Troadec.

"Jika kru tidak mengirimkan sinyal darurat, itu karena sesuatu terjadi dengan sangat tiba-tiba. Jika ada masalah dengan mesin atau kesalahan teknis, tidak akan menyebabkan kecelakaan yang segera. Dalam hal ini, kru tidak bisa bereaksi, membuat kita berpikir ada bom," lanjut dia.

Pesawat EgyptAir hilang dalam penerbangan dari Paris menuju Kairo. (Ilustrasi Pesawat Egyptair Hilang)
Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail mengatakan bahwa saat ini masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan, termasuk serangan teroris.

"Operasi pencarian masih berlangsung saat ini di wilayah yang diyakini pesawat hilang kontak," kata Ismail kepada wartawan di bandara Kairo.

Maskapai Egyptair sebelumnya mengalami insiden pembajakan yang memantik perhatian internasional pada Maret lalu. Pesawatnya dengan nomor penerbangan MS181 dibajak dan diarahkan untuk mendarat di Larnaca, Cyprus.

Diduga merupakan aksi terorisme, pembajakan ini dilakukan oleh Seif Eldin Mustafa lantaran rindu kepada mantan istrinya yang berada di Cyprus. Mustafa kemudian ditangkap dan semua penumpang serta awak pesawat dibebaskan tanpa cedera.

Peristiwa kali ini juga menambah panjang daftar insiden pesawat di Mesir. Sebelumnya pada Oktober 2015, pesawat Airbus A321 milik maskapai Metrojet Rusia meledak di atas Sinai, diduga akibat bom yang ditanam di dalam kabin. Peristiwa ini menewaskan seluruh 224 orang di dalamnya, kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER