Pesawat EgyptAir Berbelok Tajam Lalu Menukik Jatuh

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mei 2016 19:34 WIB
Pesawat EgyptAir nomor penerbangan MS804 telah dikonfirmasi mengalami kecelakaan setelah hilang kontak dalam penerbangan dari Paris ke Kairo, Kamis dini hari.
Ilustrasi (Wikipedia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat EgyptAir nomor penerbangan MS804 telah dikonfirmasi mengalami kecelakaan setelah hilang kontak dalam penerbangan dari Paris ke Kairo, Kamis dini hari.

Menurut Menteri Pertahanan Yunani, Panos Kammenos, dikutip CNN, pesawat Airbus A320 itu berbelok tajam sebelum menukik jatuh di laut Mediterania wilayah Mesir, sesaat sebelum sinyal tidak tertangkap menara pengawas. Seluruh kejadian berlangsung sangat cepat, sekitar dua menit.

"Pada pukul 3.37 waktu setempat, sesaat setelah memasuki wilayah udara Kairo di 37.000 kaki, pesawat berbelot 90 derajat ke kiri lalu 360 derajat ke kanan dan ketinggiannya menurun dari 37.000 kaki menjadi 15.000 kaki dan kemudian 10.000 kaki, kemudian kami kehilangan sinyal," kata Kammenos di Athena.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencarian puing pesawat masih terus dilakukan oleh pasukan pencari gabungan dari Yunani, Mesir dan Perancis.

Sebelumnya Presiden Perancis Francois Hollande mengonfirmasi pesawat berisikan 66 penumpang dan kru itu jatuh dan hilang.

Hollande menjabarkan bahwa dari 66 orang yang ada di dalam pesawat, 15 di antaranya merupakan warga Perancis. Sel krisis untuk memantau perkembangan insiden inipun langsung diaktifkan di Kedutaan Besar Perancis di Kairo.

"Kami memiliki kewajiban untuk mengetahui penyebab apa yang terjadi. Tidak ada kemungkinan yang tidak dipertimbangkan," tutur Hollande.

Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat itu. Namun ada dugaan pesawat jatuh akibat bom, karena tidak adanya keganjilan dalam penerbangan tersebut. Pemerintah setempat tidak menampik seluruh opsi penyebab kecelakaan.

"Jika kru tidak mengirimkan sinyal darurat, itu karena sesuatu terjadi dengan sangat tiba-tiba. Jika ada masalah dengan mesin atau kesalahan teknis, tidak akan menyebabkan kecelakaan yang segera. Dalam hal ini, kru tidak bisa bereaksi, membuat kita berpikir ada bom," presiden biro penyidik kecelakaan udara Perancis, BEA, Jean-Paul Troadec, dalam wawancara dengan media Europe 1. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER