Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengimbau kepada seluruh keluarga Muslim untuk tidak terlibat dalam program pengendali kelahiran atau keluarga berencana. Sebaliknya, Erdogan menyerukan umat Muslim untuk memperbanyak keturunan.
"Kita akan memperbanyak keturunan. Mereka berbicara tentang perencanaan penduduk, pengendalian kelahiran. Tidak ada keluarga Muslim tidak boleh menjalani pendekatan semacam itu," katanya dalam pidato di Istanbul yang disiarkan langsung di televisi, Senin (30/5).
"Tidak ada yang bisa ikut campur dalam pekerjaan Tuhan. Tugas pertama di sini milik para ibu," katanya, dikutip dari
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut catatan
The Guardian, Erdogan dan istrinya Emine, memiliki dua putra dan dua putri. Bulan ini, sang presiden akan menghadiri pernikahan mewah putri bungsunya, Sumeyye, kepada pebisnis industri pertahanan, Selçuk Bayraktar.
Sementara putri sulungnya, Esra , dan suaminya , Berat Albayrak, menteri energi, memiliki tiga orang anak.
Pernyataan Erdogan ini sontak menuai kritik dari kelompok pemerhati hak perempuan dan politisi oposisi. Mereka menilai Erdogan tak seharusnya memberi tahu para wanita Muslim soal jumlah anak yang seharusnya mereka miliki.
Kelompok Platform to Stp Violence Against Women mengecam pernyataan Erdogan tersebut. "Anda tidak dapat merampas hak kami untuk menggunakan kontrasepsi, atau hak-hak kami yang lain dengan pendangan Anda yang berasal dari Abad Pertengahan," bunyi kicuan kelompok itu dalam akun Twitter resmi mereka.
"Kami akan melindungi hak-hak kami," kata kelompok itu.
Erdogan juga dikritik karena menolak gagasan Barat kesetaraan gender. Ia sebelumnya bahkan menyamakan program keluarga berencana dengan pengkhianatan.
(ama)