Bebas Visa Eropa untuk Turki Diprediksi Berlaku Usai 2017

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2016 05:20 WIB
Jerman memprediksi bahwa kebijakan bebas visa yang akan diberlakukan kepada wisatawan dari Turki untuk memasuki Uni Eropa akan diberlakukan setelah 2017.
Jerman memprediksi bahwa kebijakan bebas visa yang akan diberlakukan kepada wisatawan dari Turki untuk memasuki Uni Eropa akan diberlakukan setelah 2017. (Reuters/Srdjan Zivulovic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jerman memprediksi bahwa kebijakan bebas visa yang akan diberlakukan kepada wisatawan dari Turki untuk memasuki Uni Eropa akan diberlakukan setelah 2017.

Harian Jerman, Bild, Senin (23/5) mengutip sejumlah sumber pemerintahan di Berlin menyatakan bahwa prediksi ini terjadi karena Ankara belum memenuhi sejumlah persyaratan yang diminta EU hingga akhir tahun ini.

Turki dan Uni Eropa tengah membahas kemungkinan bebas visa sejak 2013, dan disetujui pada Maret lalu sebagai bagian dari kesepakatan untuk menghentikan arus imigran gelap. Turki sepakat menampung imigran yang mencapai Eropa melalui Turki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesepakatan itu, Uni Eropa meminta Turki mengubah sejumlah undang-undang, termasuk hukum antiteror agar sesuai dengan standar Uni Eropa. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menolak keras permintaan ini.

Akibatnya, para pejabat dan diplomat Uni Eropa memperkirakan tenggat kesepakatan yang dijadwalkan pada akhir Juni mendatang akan molor.

Jajak pendapat Forsa untuk surat kabar Jerman, Handelsblatt, menunjukkan bahwa hampir dua-pertiga warga Jerman tidak setuju dengan kesepakatan Uni Eropa-Turki yang didukung oleh Kanselir Jerman Angela Merkel. Popularitas Merkel kian pudar karena kebijakannya yang liberal terhadap pengungsi.

Jajak pendapat Forsa menanyakan, "Apakah Anda pikir politik Merkel soal Turki benar?" Pertanyaan ini dijawab oleh 59 persen responden dengan jawaban 'tidak,' sementara 31 persen responden menjawab 'ya'.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa 44 persen warga Jerman ingin Merkel tetap kanselir setelah pemilihan nasional pada 2017, sedangkan 47 persen lainnya tidak.

Meski beberapa politisi menilai arus imigran di Eropa bisa menjadi solusi untuk kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman, sebagian besar warga Jerman tidak yakin akan pandangan ini.

Pasalnya, ketika ditanya apakah mereka berpikir mayoritas pengungsi dapat diintegrasikan ke dalam pasar tenaga kerja Jerman, sebanyak 56 persen menjawab 'tidak' dan 38 persen responden menjawab 'ya'.

Jajak pendapat ini dilakukan terhadap 1.002 warga Jerman dalam kurun waktu 17-18 Mei.

Juru bicara pemerintah Jerman enggan mengomentari laporan tersebut.

Sementara, pemerintah Turki menegaskan bahwa pihaknya telah memenuhi persayaratan dari Uni Eropa untuk memujudkan kebijakan bebas visa. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER