Oposisi Suriah Pertanyakan Sikap Pasukan yang Didukung AS

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jun 2016 18:57 WIB
Oposisi Suriah meminta penjelasan dari SDF karena terkadang menyerang kelompok penentang pemerintah dan terlihat memiliki kepentingan dengan rezim.
Ilustrasi personel YPG di Suriah. (Reuters/Rodi Said)
Jakarta, CNN Indonesia -- Negosiator perundingan damai wakil oposisi Suriah meminta penjelasan dari Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) yang didukung oleh Amerika Serikat karena terkadang menyerang kelompok penentang pemerintah dan terlihat memiliki kepentingan dengan rezim Bashar al-Assad.

Basma Kodmani, anggota dari Komite Negosiasi Tinggi (HNC) yang didukung Arab Saudi, mengatakan bahwa komitenya meminta penjelasan tujuan sebenarnya dari SDF.

"[Kami menyorot] bagaimana mereka dipandang oleh populasi lokal, pendirian mereka secara politik, dan juga karena mereka selama ini menyerang kelompok-kelompok Free Syrian Army dan daerah yang dikuasai," ujar Kodmani seperti dikutip Reuters, Rabu (1/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SDF sendiri merupakan payung bagi milisi Kurdi YPG dan beberapa kelompok Arab-Suriah. Mereka menggempur ISIS di utara Suriah tahun lalu.

Turki menganggap YPG merupakan perpanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Selama tiga dekade belakangan, PKK memberontak dan menuntut otonomi di wilayah tenggara Turki.

Amerika Serikat menganggap PKK merupakan teroris, tapi mendukung milisi Kurdi yang melawan ISIS di Suriah. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Turki menyebut AS bermuka dua karena menolak menyebut YPG teroris. Beberapa foto yang beredar juga menunjukkan Pasukan Khusus AS mengenakan lencana YPG di pundaknya.

Kini, SDF dianggap sebagai front besar baru dalam perang Suriah. Mereka melancarkan serangan untuk mengusir ISIS dari satu tempat di utara Suriah yang diyakini digunakan sebagai markas logistik kelompok militan itu. SDF dilaporkan mengalami kemajuan pesat.

Melihat perkembangan pesat ini, Kodmani menyampaikan kekhawatirannya terhadap perang sipil baru di antara dua komunitas yang ada di dalam SDF, yaitu Kurdi dan Arab-Suriah.

"Kekhawatiran terbesar saat ini adalah jika kelompok Kurdi ingin melakukan serangan ke Raqqa, maka akan terjadi perang sipil baru di antara kedua komunitas ini," katanya.

Kodmani juga mempertanyakan sikap AS yang mendukung YPG, tapi terlihat ambigu dalam dukungannya kepada HNC. Ketidakjelasan ini menambah kekhawatiran oposisi terhadap AS.

"Ada pemain di sini yang tidak jelas sikapnya, apa yang mereka inginkan, agenda jelasnya. Tidak ada yang jelas bagi kami," ucapnya.

Melanjutkan pertanyaannya, Kodmani kembali berkata, "Ini menyebabkan ketidaknyamanan, setidaknya dengan mereka, dan terkadang menyebabkan permusuhan langsung karena mereka dalam posisi menekan Free Syrian Army dan bekerja sama langsung dengan pasukan rezim untuk menguntungkan rezim. Sayangnya, ada beberapa fornt di dalam mereka yang bekerja dengan tujuan yang benar-benar sama dengan rezim."

Ketika ditanya apakah masalah ini sudah dibicarakan dengan AS, Kodmani hanya berkata, "Ini semua sudah didiskusikan dengan negara mana pun yang dapat memberikan klarifikasi mengenai posisi sesungguhnya." (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER