Ke Inggris Resmikan Lapangan Golf, Trump Tak Tarik Perhatian

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Jun 2016 19:58 WIB
Perjalanan Trump ke Inggris untuk meresmikan lapangan golf di Skotlandia dapat berdampak baik atau bahkan buruk bagi kampanyenya sebagai capres AS.
Kehadiran Trump ini diperkirakan tidak akan terlalu menjadi perhatian warga karena Inggris sedang menaruh fokus pada Brexit. (Reuters/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Donald Trump akan bertandang ke Inggris untuk meresmikan lapangan golf mewahnya di Skotlandia pada 24 Juni mendatang, satu perjalanan yang dapat berdampak baik atau bahkan buruk terhadap kampanyenya sebagai calon presiden Amerika Serikat.

Dalam sejarah kampanye AS, kandidat presiden biasa melakukan lawatan ke luar negeri untuk menunjukkan citra atau memasarkan kebijakannya jika terpilih.

"Kandidat biasanya melakukan kunjungan di masa kampabye untuk alasan strategis. Biasanya, ada hubungannya dengan apa yang ingin mereka sampaikan di dalam negeri," ujar Elaine Kamarck, senior dari program studi pemerintahan di Brookings Institut, kepada CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa kandidat memang berhasil menghimpun dukungan. Tarik saja contoh ketika Barack Obama berkunjung ke Berlin, Jerman, untuk memberikan pidato saat masa kampanye 2008 lalu, sekitar 200 ribu warga berkumpul untuk mendengar.

Kendati demikian, tak semua orang berhasil menarik perhatian warga asing. Sebut saja kandidat capres dari Partai Republik, Ben Carson, yang berkunjung ke Yordania pada kampanye 2012 lalu. Ia justru diolok karena menyebut kamp pengungsi di sana bagus.

Menurut Kamarck, lawatan Trump kali ini sedikit janggal karena pada dasarnya adalah untuk bisnis. "Ini melemahkan keseriusannya. Ia tidak pergi ke sana untuk menunjukkan kebijakan politik luar negeri. Ia ke sana untuk mempromosikan lapangan golf," kata Kamarck.

Belum lagi, pernyataan kontroversial Trump mengenai warga Meksiko dan Muslim juga sempat menghambat rencana peresmian lapangan golf itu. Parlemen Inggris sempat membicarakan pelarangan Trump masuk ke negara itu.

Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon, bahkan sudah mengumumkan tak akan bertemu dengan Trump saat datang nanti.

Seorang pejabat Inggris juga mengatakan bahwa kedutaan besar mereka di AS sudah dihubungi oleh tim kampanye Trump mengenai kunjungan ini. Namun, Perdana Menteri Inggris, David Cameron, tak mau menyisihkan waktu untuk bertemu karena Trump belum resmi menjadi kandidat capres, apalagi presiden. Selain itu, Trump memang tidak akan ke London.

Alasan utamanya, pada saat Trump datang, Cameron juga diperkirakan sedang sibuk mengurus referendum warga mengenai keanggotaan Inggris di Uni Eropa yang digelar tepat sehari sebelumnya.

Cameron dan Obama sendiri menginginkan Inggris tetap menjadi anggota Uni Eropa. Namun, Trump sebelumnya sempat berpendapat bahwa Inggris seharusnya keluar dari Uni Eropa.

Kamarck sendiri menganggap kehadiran Trump ini tidak akan terlalu menjadi perhatian warga karena Inggris sedang menaruh fokus pada Brexit.

"Saya tidak dapat membayangkan dia akan memberikan dampak besar bagi Inggris," kata Kamarck. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER