Pelaku Penembakan Orlando Kerap Kunjungi Kelab Malam Gay

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jun 2016 13:32 WIB
Omar Mateen ternyata kerap kali mengunjungi kelab malam Pulse sebelum dia meluncurkan penembakan yang menewaskan 50 orang dan melukai 53 lainnya.
Omar Mateen ternyata kerap kali mengunjungi kelab malam Pulse sebelum dia meluncurkan penembakan yang menewaskan 50 orang dan melukai 53 lainnya. (Omar Mateen via Myspace/Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku penembakan di kelab gay Pulse, Orlando, Amerika Serikat, Omar Mir Seddique Mateen, ternyata kerap kali mengunjungi kelab malam tersebut sebelum dia meluncurkan aksinya yang menewaskan 50 orang dan melukai 53 lainnya pada Minggu (12/6) dini hari. Tak hanya itu, pria AS keturunan Afghanistan ini juga diketahui menggunakan aplikasi kencan untuk kaum gay.

Setidaknya empat pelanggan kelab malam itu menyatakan bahwa mereka beberapa kali melihat Mateen menikmati minuman di bar dalam kelab tersebut, sebelum serangan terjadi. Salah satu pelanggan kelab, Ty Smith, menyatakan dia sudah puluhan kali bertemu Mateen di Pulse.

"Kadang-kadang ia akan duduk dan minum sendirian di pojok, dan beberapa kali dia mabuk dan seketika berteriak keras dan sangat garang," ujar Smith, dikutip dari Telegraph, Selasa (14/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak berbicara banyak dengannya, tapi saya ingat dia pernah beberapa kali membicarakan ayahnya. Dia juga punya seorang istri dan anak," katanya.

Pasangan Smith, Chris Callen, yang merupakan salah satu penampil di kelab itu dengan nama panggung Kristina McLaughlin, juga mengaku pernah beberapa kali melihat Mateen.

"Dia mengunjungi kelab ini setidaknya sudah tiga tahun," ujarnya.

Namun, baik Callen dan Smith menyatakan mereka tak lagi mengajak Mateen mengobrol, setelah pria 29 tahun mengancam mereka dengan sebilah pisau, usai seseorang bercanda tentang agama.

"Dia mengeluarkan pisau. Dia [Mateen] bilang, jika dia [Smith] pernah macam-macam dengannya, dia akan merasakan akibatnya," kata Callen.
[Gambas:Video CNN]
Aplikasi berkencan untuk gay

Pelanggan Pulse lainnya, Kevin West, menyatakan dia pernah pernah bertemu Mateen, usai janjian melalui aplikasi kencan gay, Jak'd. West juga mengaku pernah melihat Mateen tengah menikmati minuman di bar.

Pria gay lain, Cord Cedeno juga mengaku pernah mengontak Mateen dalam aplikasi yang sama, sekitar setahun lalu.

"Wajahnya sangat terlihat di foto di situs itu, sangat mudah dikenali," kata Cedeno, 23, warga asal Orlando.

Mateen merupakan pria kelahiran New York yang tinggal di Florida. Ia dikenal sebagai sosok yang pendiam, namun dalam beberapa tahun terakhir kerap melakukan tindak kekerasan.

Mantan istrinya, Sitora Yusufy, mengatakan Mateen mengidap bipolar, dan terganggu secara emosional karena sering menumpahkan kemarahan lewat kekerasan. Selama menikah, ia mengaku sering dipukuli karena hal-hal kecil.

Ayah Mateen, Seddique Mateen,dikenal sangat vokal mengomentari politik kampung halamannya, Afghanistan, dan pernah menyatakan dukungan terhadap Taliban. Namun dalam sebuah wawancara, Seddique mengatakan ia tak akan bisa memaafkan perbuatan anaknya.

Hingga saat ini, penyelidikan masih dilakukan pihak berwenang dan motif penembakan belum diketahui. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER