Media Inggris Tak Netral soal Referendum Brexit

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 23 Jun 2016 10:17 WIB
Media Inggris juga terbelah dua dalam bersikap menjelang referendum Brexit hari ini yang akan menentukan apakah negara itu keluar atau tetap bersama UE.
(Reuters/Dylan Martinez)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hiruk pikuk jelang referendum Brexit, atau rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa, tidak hanya dirasakan oleh warga Inggris dan para politisinya. Media di negara itu juga ambil bagian memilih salah satu kubu.

Media di Inggris saat ini terpecah menjadi dua kubu,  pendukung dan penentang Brexit. Pada media penentang Brexit, disajikan pemberitaan soal keuntungan bergabungnya Inggris di Uni Eropa. Sementara media pendukung Brexit memberitakan sebaliknya.

Reuters pekan ini mengulas beberapa media yang memilih menghilangkan netralitas dan mendukung salah satu kubu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di kubu penentang Brexit salah satunya adalah The Times yang mengokohkan sikapnya pada artikel tanggal 18 Juni berjudul "Mengapa Bertahan [di Uni Eropa] Terbaik bagi Inggris."
Media ini mendukung rencana Perdana Menteri David Cameron yang menggadang reformasi status Inggris di UE, ketimbang keluar dari serikat beranggotakan 28 negara Eropa itu.

Sikap The Times berbeda dengan media lainnya di grup Rupert Murdoch, seperti The Sun dan The Sunday Times yang mendukung Brexit.

Media sebesar The Guardian juga menyatakan sikapnya menentang Brexit. Menurut The Guardian dalam salah satu artikelnya, rakyat Inggris harus "tetap terhubung dan inklusif, bukannya pemarah dan terisolasi."

"Pilihlah negara bersatu yang merengkuh dunia, dan dukung penentangan terhadap perpecahan negara dan kemunduran," tulis The Guardian.

Koran finansial terbesar Inggris, The Financial Times, juga menyerukan rakyat Inggris tetap berada di Uni Eropa. Menurut koran ini, keluar dari UE akan memicu kerusakan yang tidak bisa diperbaiki di Inggris, serupa tatanan dunia usai 1945.

"Ini bukan waktunya kembali ke Inggris Kecil. Kita Britania Raya. Kita punya andil untuk menjadikannya lebih makmur, dunia yang lebih aman," tulis The Financial Times.

Media besar Inggris penentang Brexit lainnya adalah The Observer dan Mail on Sunday.

Sementara media pendukung Inggris keluar dari Uni Eropa adalah The Sun, The Sunday Times, The Sunday Telegraph, dan The Telegraph.

The Sun, tabloid beroplah terbesar di Inggris, menyerukan pembacanya agar mendukung Brexit dalam halaman depan tanggal 14 Juni lalu.

"Kita harus bebas dari Brussels yang diktator," tulis The Sun yang memiliki oplah hingga 1,7 juta ini.

The Sunday Telegraph menyerukan pembacanya untuk memilih keluar dari Uni Eropa. Menurut media ini, Uni Eropa adalah masa lalu, dan sudah waktunya Inggris menentukan sendiri masa depan negara.

Sementara The Telegraph menyatakan sikapnya untuk mendukung Brexit dalam editorial berjudul "Pilih 'keluar' untuk mengambil keundungan dari dunia yang penuh kesempatan." (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER