Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga tersangka militan ISIS ditahan di Istanbul pada Selasa (21/6) setelah diduga akan melakukan serangan dalam pawai transgender.
Kantor berita Turki,
Dogan News Agency, melaporkan bahwa ketiga orang itu ditahan sambil menunggu persidangan formal di pengadilan Istanbul.
Laporan penangkapan ini dilansir setelah pada pekan lalu polisi menyita rompi peledak dalam penggerebekan di dua daerah pinggiran Istanbul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan
Reuters, petugas melakukan penggerebekan itu berdasarkan laporan intelijen bahwa kelompok garis keras Sunni tersebut sedang merencanakan serangan dalam pawai transgender bertajuk 'Trans Pride' pada 19 Juni mendatang.
Otoritas Turki akhirnya melarang pawai tersebut karena kekhawatiran keamanan. Polisi pun menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan sekitar 50 orang yang tetap melakukan pawai.
Kantor gubernur Turki juga melarang pawai gay yang dijadwalkan diselenggarakan pada Minggu mendatang. Namun, pihak penyelenggara menegaskan bahwa mereka akan tetap melaksanakan pawai itu.
Menurut kepolisian kontra-terorisme Turki, ketiga orang yang ditangkap ini pernah pergi ke zona perang di bawah kekuasaan ISIS, tapi tak ada penjelasan lebih rinci.
Belakangan ini, ISIS kerap kali menjadikan Turki sebagai target serangan. ISIS dianggap bertanggung jawab atas dua bom bunuh diri di Istanbul pada tahun ini, juga melakukan pembunuhan di Gaziantep dan Sanliurfa.
ISIS merupakan kelompok garis keras yang tak menerima kaum LGBT. Di daerah kekuasaan mereka, kaum LGBT akan dieksekusi mati dengan diterjunkan dari atas gedung.
Istanbul sendiri sudah melakukan parade gay sejak 2003, menyedot perhatian puluhan ribu orang. Berbeda dengan negara mayoritas Muslim lainnya, homoseksual tak dianggap sebagai kejahatan di Turki meskipun kebencian terhadap kaum itu masih terus menyebar.
(stu)