Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Eropa menggelar karpet merah untuk menyambut kedatangan Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon yang dijadwalkan bertemu dengan Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker pada Rabu (29/6).
Seorang juru bicara UE mengatakan kepada
Reuters bahwa pertemuan ini akan dilakukan pada Rabu sore setelah blok 28 negara mengadakan rapat guna membahas langkah ke depan tanpa kehadiran Inggris.
Sturgeon sendiri sebelumnya mengatakan bahwa lebih dari 60 persen warga di Skotlandia sebenarnya memilih untuk tetap bergabung dengan UE dalam referendum pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga sempat mengutarakan keinginan untuk mengadakan referendum lanjutan guna memisahkan diri dari Inggris dan tetap bersama UE.
Awalnya, Sturgeon dijadwalkan bertemu dengan Presiden Parlemen Eropa Martin Schulz. Namun, Presiden Dewan Eropa Donald Tusk menolak permintaan itu.
Beberapa diplomat mengatakan bahwa jika mereka menyambut Sturgeon, ada kekhawatiran akan terlihat seperti dukungan untuk memisahkan diri meskipun tak ada sama sekali tujuan seperti itu dari pihak UE.
Sebelumnya, Cameron menilai bahwa referendum kemerdekaan kedua merupakan "hal terakhir yang dibutuhkan Skotlandia."
Cameron juga mengklaim bahwa posisi Skotlandia di Inggris tetap sama kuat seperti ketika sebelum referendum Brexit.
"Sudah ada referendum yang sesuai hukum, adil dan tegas dua tahun lalu. Alasan untuk Skotlandia berada di Inggris sama kuatnya sekarang dengan 18 bulan lalu," kata juru bicara Cameron yang tak dipublikasikan namanya.
Cameron menegaskan bahwa kini, hal yang perlu dilakukan adalah fokus memikirkan kesepakatan terbaik bagi Skotlandia dan Inggris dalam negosiasi dengan UE.
(ama)